Kediri (Antara Jatim) - Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan Kediri, Jawa Timur, sedang menyiapkan sekitar 5.000 bibit untuk menanami bekas banjir bandang di Desa Parang, Kabupaten Kediri.
     
"Kami membuat persiapan dan minimal 5.000 bibit nanti untuk ditanam di bekas yang banjir bandang Klepu," kata Kepala Perum Perhutani KPH Kediri Maman Rosmatika di Kediri, Minggu.
     
Banjir bandang sempat melanda Dusun Klepu, Desa Parang, Kecamatan Banyakan, Kabupaten Kediri, November 2016. Hujan deras di lereng Gunung Wilis (2.169 meter di atas permukaan laut/ mdpl) menyebabkan terjadinya banjir di daerah tersebut. 
     
Maman juga mengatakan, Perhutani juga akan melakukan penyisiran terlebih dahulu mulai dari hulu hingga hilir, sehingga tidak ada lokasi tanah yang terlewatkan untuk ditanami. 
     
Dalam melakukan penanaman pohon itu, Perhutani juga akan menggandeng Brigif. Untuk sistem tanamnya nanti dilakukan di daerah yang masih belum ada tanamannya. 
     
"Kami akan memantau dari hulu, sebab jika hulu longsor, kami khawatirkan itu bisa menjadi bendungan alam, jadi kami buat persiapan juga," katanya.
    
Lebih lanjut, Maman mengatakan tanaman tersebut saat ini sudah siap dan rencananya mulai ditanam pada April 2017. Usia tanaman itu sudah sekitar sembilan bulan, sehingga sudah siap tanam. 
     
Sementara itu, untuk jenis tanaman Maman juga menyebut sangat beragam, namun modelnya tanaman yang mempunyai akar kuat, misalnya trembesi, mahoni, dan sejumlah tanaman lainnya. Luas lahan yang akan ditanami sekitar 10 hektare. 
    
Secara total, Maman menyebut Perhutani sudah merealisasikan sekitar 3.000 hektare tanah yang ditanami pohon yang tersebar di seluru wilayah, yaitu Kabupaten Trenggalek, Tulungagung, Kota dan Kabupaten Kediri, hingga Nganjuk.
     
Dari 3.000 hektare itu, ada sekitar 2-3 juta tanaman dengan jenis beragam, yang mayoritas tanaman kayu. Proses tanam tersebut juga sudah dilakukan sejak akhir Desember 2016 dan masih berlangsung hingga saat ini. (*)

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017