Madiun (Antara Jatim) - Para seniman yang tergabung dalam Paguyuban Singo Bolang Kartoharjo di Kota Madiun, Jawa Timur, menggalang dana bantuan untuk korban longsor Ponorogo dengan menggelar pertunjukkan seni reog, Rabu.
     
Aksi solidaritas tersebut digelar di Jalan Pahlawan Kota Madiun, tepatnya di depan gedung Plaza Madiun. Para seniman yang berjumlah sekitar 70 orang tersebut menggalang dana secara sukarela dari para pengguna jalan yang melintas di Jalan Pahlawan.
     
Koordinator aksi, Singo Samudro mengatakan aksi tersebut merupakan perwujudan rasa saling peduli sebagai saudara sebangsa dan setanah air. Terlebih, paguyubannya memiliki rasa persaudaraan yang kuat dengan Ponorogo sebagai daerah asal kesenian reog.
     
"Aksi ini sebagai bentuk kepedulian para seniman reog Ponorogo di Kota Madiun terhadap korban longsor di Kabupaten Ponorogo. Kami sangat prihatin dengan bencana tersebut yang menimbulkan korban jiwa hingga 28 orang," ujar koordinator aksi setempat, Singo Samudro. 
     
Menurut dia, aksi solidaritas dengan menggelar pertunjukkan kesenian reog tersebut dilakukan serentak di lima titik. Di antaranya di Jalan Pahlawan dan tempat-tempat strategis lainnya di Kota Madiun.
     
Adapun, dana hasil dari aksi solidaritas tersebut akan langsung diserahkan ke posko bencana yang ada di Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Ponorogo. 
     
"Berapapun hasil yang terkumpul akan kami serahkan ke posko bencana. Semoga bantuan tersebut dapat membantu meringankan beban para korban yang terdampak bencana," kata dia. 
     
Sementara, aksi pertujukkan seni reog oleh Paguyuban Singo Bolang Kartoharjo mengundang simpati warga Kota Madiun. Para warga menanggapi positif aksi solidaritas tersebut.
     
"Saya kira aksi ini bagus. Saya sendiri ikut tersentuh dan ikut menyumbang sedikit. Selain itu saya juga prihatin dengan bencana tanah longsor yang terjadi di Ponorogo," ungkap seorang warga Kota Madiun, Setyorini. 
     
Ia berharap bantuan tersebut benar-benar disalurkan sehingga dapat membantu meringankan beban penderitaan para korban bencana yang saat ini masih bertahan di posko.
     
Seperti diketahui, bencana tanah longsor di Dusun Tangkil, Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo terjadi pada Sabtu (1/4) pagi sekitar pukul 08.00 WIB sehingga menimbun dan mengubur 35 rumah dan 28 warga yang sedang berladang memanen jahe dan sebagian masih di rumah masing-masing.  
     
Dari 28 orang yang dinyatakan hilang, tiga di antaranya telah ditemukan dalam kondisi tewas dan 25 orang lainnya masih hilang. Mereka yang ditemukan adalah, Katemi (70), Iwan Danang Suwandi (27), dan Sunadi (47). Hingga kini tim SAR gabungan masih terus melakukan pencarian. Sementara, ratusan warga lainnya masih bertahan di posko bencana karena rumahnya terancam longsor susulan. (*)

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017