Gresik (Antara Jatim) - Bupati Gresik Sambari Halim Radianto menerima penghargaan Goverment Award 2017 untuk bidang Investasi Infrastruktur dari Majalah Nasional terkemuka. Penghargaan tersebut diserahkan oleh Menteri Menteri Desa, Pembangunan Daerah tertinggal dan Transmigrasi, Eko Putro Sandjojo di Flores Ballroom Hotel Borobudur Jakarta, Senin (3/4) malam.
 
Selain Menteri Menteri Desa Pembangunan Daerah tertinggal dan Transmigrasi, hadir dalam penyerahan penghargaan itu Menteri Komunikasi dan informatika Rudiantara, Dirjen Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri, Soni Sumarsono, Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Mohammad Saleh dan Hary Tanoesoedibjo selaku CEO MNC Group, serta Gubernur, Bupati dan Wali Kota penerima penghargaan.
 
Atas prestasi yang diraih tersebut, Bupati menyampaikan terima kasih kepada seluruh masyarakat Gresik atas dukungannya selama ini. “Penghargaan yang saya raih ini adalah penghargaan untuk seluruh masyarakat Gresik. Kami sangat berterima kasih kepercayaan dunia usaha yang telah mempercayakan Kabupaten Gresik untuk menanamkan modalnya dan berinvestasi”, katanya.
 
Rasa terima kasih Bupati juga disampaikan kepada pekerja yang tetap menjaga stabilitas perburuhan. Kepada masyarakat dan para tokoh masyarakat, para Kyai dan alim ulama yang selama ini turut membantu memberikan support dan dukungan atas program-program pembangunan Pemerintah Kabupaten Gresik.  
 
Tentang penghargaan itu, Kepala Bagian Humas dan Protokol Suyono yang ikut hadir mendampingi Bupati, Penghargaan itu sebagai bentuk apresiasi kepada kepala daerah yang dinilai berhasil dalam melahirkan inovasi dan kreatifitas tinggi dalam kapasitasnya sebagai pemimpin lokal. “Supremasi ini merupakan bentuk apresiasi bagi kepala daerah yang berprestasi dan inspiratif”, katanya.
 
Menurut panitia penyelenggara, Kepala Daerah yang meraih penghargaan ini adalah mereka yang sukses membangun. Dalam berimprovisasi Bupati Sambari sukses menciptakan inovasi sehingga investasi di Kabupaten Gresik terdepan dibanding Kabupaten yang lain. “Ada sejumlah syarat yang harus dilalui dengan berbagai penilaian khusus dari Panitia Pemberi penghargaan” kata Suyono lagi.
 
Penilaian diawali melalui riset dari berbagai referensi. Kemudian tim panitia menentukan 3 nominator untuk tiap bidang. Selanjutnya, para nominator diminta untuk mengirimkan data keistimewaan dari bidang yang dinominasikan.
 
Ternyata tak berhenti sampai disitu, tim panitia juga melakukan observasi ke daerah calon pemenang melakukan tatap muka dan wawancara dengan akademisi, masyarakat dan Kepala Daerah setempat. Selanjutnya hasil itu di diskusikan bersama tim juri untuk menentukan pemenang. “Dinilai dari sisi tersebut, Gresik meraih nilai yang tertinggi dengan berbagai keistimewaan yang dicapai dalam 6 tahun terakhir” ungkap Suyono.
 
Bukti bahwa Gresik sebagai Kabupaten tempat berlabuhnya investor ini dengan adanya kunjungan para calon diplomat dari Kementerian Luar Negeri. Para calon diplomat yang dipimpin Sekretaris Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika (Dirjen Apasaf) Sudirman Haseng tertarik mengunjungi Gresik Karena Gresik dianggap sebagai berlabuhnya para investor.
 
“Gresik punya potensi lebih disbanding daerah lain untuk kami promosikan keluar negeri. Karena semua fasilitas ada di Gresik. Lengkapnya infrstruktur serta industry pendukung, Pelabuhan International, dan stabilitas perburuhan serta kondisi masyarakat yang kondusif merupakan daya Tarik bagus untuk investor. Kenyataan ini adalah fakta bahwa Gresik punya potensi yang sangat bagus” Ungkap Sudirman Haseng disela menyaksikan maket Java Integrated Industrial Port Estate (JIIPE).
 
Kenyataan ini didukung juga oleh Bupati Sambari yang bertekad akan meningkatkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Gresik mencapai Rp83 triliun pada tahun 2021, yang disumbang dari dari bidang manufaktur sebesar 49%. Tekad Bupati ini tak hanya sekedar harapan, mengingat perkembangan pada 5 tahun terakhir yaitu sejak tahun 2010 hanya Rp7 triliun.
 
Tahun 2015 PDRB Gresik mencapai Rp. 23 trilyun. Kalau pada tahun 2021 PDRB menjadi Rp. 83 triliun adalah sesuatu yang masuk akal. Lihat saja saat ini ada 6000 lebih industri dan 53 diantaranya adalah termasuk industri besar. Dari jumlah itu ada sekitar 1383 Industri yang berorientasi ekspor. (adv)

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017