Surabaya (Antara Jatim) - Gubernur Jawa Timur Soekarwo mengatakan Ujjian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tahun ini dijadikan sebagai bahan pemetaan bagi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di wilayah itu.

"UNBK ini menjadi bahan bagi kita untuk memetakan peta SMK. Nantinya kita akan melakukan pembenahan bagi yang belum memenuhi syarat," kata Soekarwo usai memantau pelaksanaan UNBK hari kedua di SMKN 6 Surabaya, Selasa.

Selain sebagai bahan pemetaan, kata dia, UNBK tahun ini sangat bagus karena pihak sekolah ikut melibatkan orang tua siswa dalam beberapa proses sebelum pelaksanaan UNBK."Ini bagus karena orang tuanya dilibatkan dalam proses. Jadi pemerintah, sekolah, orang tua menjadi bagian yang penting dalam UNBK," ujarnya.

Pakde, sapaan akrab Soekarwo menjelaskan, pihaknya mempunyai program untuk lebih mengembangkan SMK dan siswa SMK untuk bisa lebih bersaing dan mengembangkan produknya baik di Indonesia maupun mancanegara.

Saat disinggung mengenai sekolah di beberapa daerah yang sempat mengalami gangguan teknis, Pakde mengatakan itu hal yang biasa untuk hal yang baru semacam UNBK. "Tapi hal itu hanya persoalan kecil dan bisa langsung ditangani," katana.

Kepala SMKN 6 Surabaya Siti Rochanah mengatakan, sejak semester awal, pihak sekolah sudah menyampaikan ke orangtua untuk UNBK. Sebab, pihak sekolah membutuhkan pinjaman laptop untuk UNBK.

"Seminggu sebelum ujian kami kumpulkan laptopnya dan kami minta orangtua untuk doa bersama," tuturnya.

Secara total, lanjut dia, SMKN 6 membutuhkan 250 komputer, dan 80 di antaranya meminjam milik orangtua. Dia menjelaskan, dengan banyaknya klien atau perangkat laptop, UNBK dilaksanakan tiga sesi untuk 634 siswa.

"Pengawas di sini silang dari lima subrayon, sehari ada sembilan orang pengawas untuk sembilan ruangan. Dan kami juga memiliki help desk tersendiri," ujarnya.(*)

Pewarta: willy irawan

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017