Kediri (Antara Jatim) - Aparat Kepolisian Resor Kediri Kota, Jawa Timur mengirimkan bantuan berupa bahan pokok untuk korban tanah longsor di Desa Banaran, Kabupaten Ponorogo.

"Polres Kediri Kota telah memberikan bantuan kemanusiaan pada korban bencana tanah longsor di Ponorogo, dalam bentuk bahan pokok," kata Kepala Sub-Bagian Hubungan Masyarakat Polres Kediri Kota AKP Anwar Iskandar di Kediri, Selasa.

Ia mengatakan, bantuan untuk korban tanah longsor itu dikirim dengan truk besar ke Dusun Tangkil, Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo. Saat ini, barang tersebut sudah di lokasi bencana.

"Untuk nominal puluhan juta, namun kami berupakan bahan pokok. Dengan itu, kami berharap bisa bermanfaat untuk warga yang membutuhkan," katanya.

Sementara itu, proses pencarian korban tanah longsor masih dilakukan petugas. Hingga kini, sudah tiga orang korban ditemukan, sementara 25 lainnya belum.

Proses pencarian korban sempat terkendala cuaca. Tanah longsor tersebut menutupi lahan warga dengan panjang sekitar 2 kilometer dan lebar 7 meter. Ketebalannya juga berkisar 4 hingga 20 meter, sementara volumenya diperkirakan mencapai 80 ribu meter kubik. Timbunan tanah itu juga merusak 28 rumah warga.

Dalam proses pencarian para korban, petugas juga melibatkan anjing pelacak serta memanfaatkan pompa air untuk menyemprot timbunan, guna memudahkan pencarian. Upaya pencarian tersebut melibatkan lebih dari 1.000 personel gabungan dari Basarnas, badan penanggulangan bencana daerah (BPBD), TNI Angkatan Darat, kepolisian, hingga relawan.

Namun, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) juga mengimbau seluruh yang ada di kawasan terdampak bencana Desa Banaran, Kabupaten Ponorogo, mengantisipasi potensi longsor susulan seiring hujan deras yang terkadang masih mengguyur kawasan tersebut.

"Dari evaluasi kami bersama PVMBG dan tim geologi UGM, yang harus tetap diwaspadai adalah (potensi) longsor susulan," kata Deputi Penanggulangan Kedaruratan Bencana BNPB Tri Budiarto. (*)

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017