Bojonegoro (Antara Jatim) - Bupati Bojonegoro, Jawa Timur, Suyoto, meminta jajarannya tetap mewaspadai ancaman bencana yang kemungkinan masih terjadi di daerahnya,  meskipun bencana banjir juga lainnya di daerahnya bisa teratasi.
    
"Kewaspadaan dalam menghadapi bencana tetap harus dilakukan tidak hanya banjir, tetapi juga bencana tanah longsor," kata dia di Bojonegoro, Selasa.
    
Ia meyakinkan bencana tanah retak sepanjang 1 kilometer yang mengakibatkan naiknya tanah dasar Sungai Kedungmaor, di Desa Kedungsumber, Kecamatan Temayang, sehingga tidak bisa mengalir air sudah teratasi.
    
"Bencana tanah retak di Kedungmaor sekarang sudah teratasi dengan adanya sodetan untuk mengalirkan air," ucapnya menegaskan.
    
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro Andik Sudjarwo menjelaskan berdasarkan pemetaan Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi Bandung di daerahnya ada sejumlah kecamatan rawan longsor.
    
Lokasi yang rawan longsor yaitu di Kecamatan Sugihwaras, Trucuk, Malo,  Bubulan, Margomulyo, Tambakrejo, Purwosari, Kasiman, Ngambon dan Temayang, Kedewan, Sekar, Gondang dan Sukosewu.
    
"Potensi hujan selama April masih tinggi sehingga berpotensi terjadi banjir bandang juga tanah longsor," ucapnya menegaskan.
    
Oleh karena itu, ia meminta masyarakat untuk mengantisipasi secara dini adanya ancaman tanah longsor juga pergerakan tanah di wilayahnya masing-masing dengan melakukan pemantauan secara periodik.
    
"Kami juga sudah menginstruksikan kepada relawan bencana untuk ikut melakukan pemantauan di daerah rawan tanah longsor," ucapnya.Terutama, menurut dia, pemantauan pemukiman warga yang lokasinya di lereng tebing yang memiliki kemiringan tajam.
    
Ia menambahkan tanda-tanda awal pergerakan tanah yaitu hujan deras dengan durasi lama yang kemudian diikuti dengan penurunan permukaan tanah.
    
Selain itu juga dijumpai tiang listrik atau telepon maupun pohon yang miring sejajar dengan lereng dan di sekitarnya muncul air bercampur lumpur disertai suara gemuruh dari atas bukit.
    
"Apabila dijumpai tanda dimaksud segera mengambil langkah cepat penyelamatan jiwa serta melaporkan kepada BPBD," katanya menegaskan. (*)




Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017