Trenggalek (Antara Jatim) - Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, mencatat luas areal tanaman padi yang diserang hama wereng cokelat selama musim tanam beberapa pekan terakhir mencapai 104 hektare.
    
"Serangan hama wereng hampir merata di seluruh wilayah Trenggalek," kata Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Trenggalek Joko Surono di Trenggalek, Kamis.
    
Joko mengatakan, dampak serangan hama wereng terparah terjadi di wilayah Kecamatan Bendungan dan Gandusari.
    
Di dua kecamatan itu luas sawah dengan tanaman padi yang terserang hama wereng mencapai 31 hektare.
    
"Lainnya tersebar di Kecamatan Trenggalek, Pogalan, Durenan, Kampak dan sebagian Karangan," ujarnya.
    
Untuk mengatasi serangan hama wereng yang diprediksi masih berpotensi terus menyebar luas itu, Joko mengatakan telah menggelontor bantuan pestisida sebanyak tiga ton ke kelompok-kelompik tani.
    
"Meningkatnya serangan hama wereng ini dipicu oleh anomali cuaca yang menyebabkan hujan sepanjang tahun," ujarnya.
    
Faktor lain yang mempersulit pengendalian hama wereng menurut Joko adalah pola tanam yang tidak serentak serta siklus perkembangbiakan wereng yang berubah dampak elnino dua tahun ini," katanya.
    
Joko mengakui penggunaan pestisida secara berlebihan hingga tiga ton dalam satu musim tanam bisa berdampak buruk bagi pertanian itu sendiri, apalagi jika petani menggunakan takaran dan campuran obat antihama yang salah.
    
"Idealnya asumsi pestisida yang digunakan untuk wilayah Trenggalek di bawah dua ton," ujarnya.
    
Kendati berlebih, Joko mengklaim upaya pengendalian cukup berhasil karena data gagal panen akibat serangan hama wereng sejauh ini hanya tercatat seluas dua hektare.
    
Sisanya sekitar 102 hektare disebut Joko masih bisa diselamatkan meskipun volume panen turun.
    
"Memang masih bisa panen, tapi volumenya tinggal separuh atau bahkan di bawahnya," kata salah seorang petani di Desa Karangsoko, Kecamatan Trenggalek Sukani.
    
Dari areal sawah seluas seperempat hektare, Sukani biasanya mampu memanen padi sebanyak dua ton. Namun akibat serangan hama wereng saat ini hasil panenannya kini tinggal satu ton.
    
Kondisi lebih parah dialami sejumlah petani di Kecamatan Gandusari yang mengalami kerugian parah akibat penyusutan hasil panen hingga 80 persen, yakni dari biasanya rata-rata memanen padi sekitar lima ton menjadi tinggal satu ton dalam satu masa panen.(*)

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017