Surabaya (Antara Jatim) - DPRD meminta Pemerintah Kota Surabaya memperbaiki ratusan titik jalan rusak yang selama ini banyak dikeluhkan warga di Kota Pahlawan itu.

Anggota Komisi C Bidang Pembangunan DPRD Surabaya M. Machmud di Surabaya, Jumat, mengatakan pihaknya juga berharap perbaikan jalan tersebut dilakukan tidak sekadar tambal sulam.

"Perbaikan dilakukan sesegera mungkin, mengingat banyak keluhan warga soal jalan rusak," katanya.

Ia mengatakan jalan yang dikeluhkan warga itu bukan cuma rusak, tapi hancur. Soal data Dinas PU Bina Marga dan Pematusan (DPU-BMP) Surabaya yang menyatakan jalan rusak di kisaran 700 titik, menurut Machmud, data itu masih terus berkembang seiring hujan deras yang kerap mengguyur Kota Pahlawan.

"Hujan disusul banjir menyebabkan jalan mudah terkelupas dan rusak. Sehingga jalan rusak kenyataannya bisa jadi lebih banyak," ujarnya.

Belum lagi jalan yang ada di gang-gang, lanjut Machmud, dapat menambah data jalan rusak di Surabaya.

Dia juga mengeluhkan, jalan yang rusak itu dapat merusak motor dan mobil.

Salah seorang warga Bulak Banteng Fiqih Arfani mengatakan sejumlah jalan rusak di kawasan Surabaya Utara khususnya Kecamatan Kenjeran dan Semampir hingga kini belum ada perbaikan dari Pemkot Surabaya.

Adapun jalan yang rusak tersebut di antaranya berada di Bulak Banteng Wetan, Bulak Jaya, Bulak Sari, Kedung Mangu dan sekitarnya.

"Jalan rusak kalau ada hujan deras kawasan itu tergenang. Banyak warga yang jatuh saat lewat jalan itu," ujarnya.

Sementara itu, Pemkot Surabaya segera memperbaiki jalan-jalan rusak, agar arus lalu lintas tak terganggu. Berdasar data DPU-BMP Kota Surabaya, total ada 765 titik jalan yang rusak.

Kabid Jalan dan Jembatan DPU-BMP Kota Surabaya, Ganjar Pramono mengatakan jalan yang rusak itu dipicu curah hujan yang tinggi. Terlebih selama bulan Februari lalu, yang merupakan puncak musim hujan.

"Selama Januari hingga Maret, ada 765 titik jalan rusak di Surabaya. Kami akan segera perbaiki," kata Ganjar.

Dia menyebutkan, tim Satgas Perbaikan Jalan dari DPUBMP sudah melakukan perbaikan sejak Februari lalu. Perbaikan dilakukan dengan proses tambal sulam menggunakan aspal "hot rolled sheet" (HRS).

Namun, tambah Ganjar, intensitas hujan yang tinggi membuat proses tambal sulam terhambat. Meski demikian, tim satgas sudah memperbaiki sekitar 60 persen jalan rusak tersebut.

"Kami kebut yang 40 persen sisanya," katanya. (*)

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017