Banyuwangi (Antara Jatim) - Landasan pacu Bandara Blimbingsari, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, mulai pekan depan akan dipertebal menyambut pembukaan rute Jakarta-Banyuwangi secara langsung atau tanpa transit di Bandara Juanda, Surabaya.

Kepala Bandara Blimbingsari Banyuwangi Dody Dharma Cahyadi di Banyuwangi, Minggu mengatakan proses lelang penebalan bandara telah rampung.

"Minggu depan insya Allah akan dilaksanakan pekerjaan penebalan bandara dengan PCN 39. Waktu pekerjaan kami tetapkan 30 hari. Setelahnya, runway diverifikasi oleh direktorat teknis di Kementerian Perhubungan agar siap diterbangi. Kami perkirakan akhir bulan depan landasan sudah siap," katanya dalam keterangan tertulis Pemkab Banyuwangi.

Saat ini, landasan bandara tersebut berketebalan 27 PCN (pavement classification number). Dengan landasan berketebalan PCN 39, pesawat berbadan besar bisa mendarat di Bandara Blimbingsari, sehingga siap menerima penerbangan langsung rute Banyuwangi – Jakarta.

"Ada maskapai yang siap membuka rute penerbangan langsung Jakarta-Banyuwangi dalam waktu dekat seiring dengan pembangunan overlay yang telah tuntas," kata Dody.

Maskapai yang akan membuka rute baru tersebut menggunakan pesawat berbadan lebar yang membutuhkan peningkatan tebal landasan dari kondisi saat ini.

"Dari hasil koordinasi bersama Pemkab Banyuwangi, pesawat yang nanti dipakai oleh maskapai untuk rute Jakarta-Banyuwangi sudah sesuai dengan kondisi teknis bandara pasca-penebalan landasan. Intinya, Bandara Blimbingsari sudah sangat memadai untuk menyambut rute baru tersebut," kata Dody.

Sementara itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan rute baru ini akan mempersingkat perjalanan menuju Banyuwangi. Selama ini, wisatawan, baik domestik maupun mancanegara, yang berangkat dari Jakarta menuju ke Banyuwangi harus transit dulu di Bandara Juanda, Surabaya.

"Tentu dengan direct flight Jakarta-Banyuwangi, wisatawan, dunia usaha, maupun masyarakat luas bisa lebih hemat waktu karena pesawat langsung menuju ke Banyuwangi," kata Anas.

Anas mengatakan, sudah ada beberapa maskapai yang berminat menggarap penerbangan langsung Jakarta-Banyuwangi. Ada beberapa maskapai yang berminat, namun Anas enggan menyampaikan datanya karena terkait keputusan bisnis masing-masing maskapai.

"Yang jelas, dari data historis dan prospek, Bandara Banyuwangi sangat diminati. Selain wisatawan, dunia usaha dan masyarakat luas adalah pasar potensial bagi maskapai. Misalnya, di Banyuwangi sudah berdiri Universitas Airlangga yang mahasiswanya datang dari 17 provinsi seluruh Indonesia. Belum lagi jumlah wisatawan yang terus naik," ujar Anas.

Saat ini frekuensi penerbangan untuk rute Surabaya-Banyuwangi sebanyak tiga kali terbang per hari yang dilayani oleh Garuda Indonesia dan Wings Air dengan pesawat jenis ATR. Dari sisi jumlah, penumpang di Bandara Banyuwangi terus melonjak.

Menurut Anas, pada 2011, jumlah penumpang tercatat 7.826 orang per tahun, lalu melonjak hingga 1.339 persen menjadi 112.661 orang pada 2016.(*)

Pewarta: Masuki M. Astro

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017