Bojonegoro (Antara Jatim) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, menjadi ajang wisata edukasi terkait pemadaman kebakaran bagi para siswa, terutama siswa PAUD dan TK.
"BPBD menjadi ajang wisata edukasi pemadaman kebakaran sudah berlangsung sekitar 1 tahun lebih," kata Kepala Bidang Pemadaman BPBD Bojonegoro Taji Supatno di Bojonegoro, Rabu.
Menurut dia, para siswa yang sering berkunjung untuk wisata edukasi terkait pemadaman kebakaran dari siswa PAUD, dan TK, sedangkan siswa SLTP dan SLTA juga ada tetapi jarang.
"Kunjungan terbanyak dari siswa PAUD dan Tk. Rata-rata bisa dua sampai tiga kali dalam sepekan," jelas dia.
Ia memberikan gambaran sebanyak 40 siswa PAUD Nurul dan TK Sedap Malam, di Kelurahan Karangpacar, yang berkunjung hari ini sebelumnya diberi tontonan video dengan judul "Sopo Jarwo"
Di dalam video yang berdurasi sekitar 15 menit itu mengambarkan kegiatan tim pemadam kebakaran BPBD ketika memadamkan kebakaran.
Selain itu, lanjut dia, parasiswa memperoleh penjelasan terkait fungsi berbagai macam alat pemadam kebakaran mulai alat pemadam kebakaran ringan (apar) sampai alat pemadam kebakaran mobil.
"Para siswa kalau PAUD dan TK juga diajarkan memanfaatkan alat pemadam kebakaran ringan, tetapi tidak bersungguh-sungguh hanya simulasi, misalnya, posisi kakinya harus dengan kuda-kuda yang benar," paparnya.
Ia menambahkan setelah seluruh materi pelajaran pengenalan terkait kebakaran selesai, akhirnya para siswa PAUD dan TK diajak berkeliling dengan naik mobil pemadam kebakaran.
"Hanya berputar sampai SPBU (sekitar 500 meter), karena terlalu jauh rawan bila sewaktu-waktu ada laporan kebakaran," ucapnya.
Pada kesempatan itu, menurut dia, petugas BPBD juga memberikan pelajaran kepada orang tua yang mengantarkan anaknya terkait mengatasi kebakaran di rumah.
Misalnya, kalau di rumah terjadi kebakaran di dapur maka untuk pemadaman awal harus mencari kain yang dibasahi dengan air atau jangan menyiram minyak curah yang sedang terbakar dengan air.
"Kalau minyak curah terbakar disiram dengan air justru kebakaran akan semakin membesar," ujarnya.
Seorang Guru PAUD Kelurahan Karangpacar, Kecamatan Kota, Bojonegoro Tutut menambahkan para siswanya diajak wisata edukasi, karena di sekolahan para siswa sedang memperoleh pelajaran pengenalan api, air dan udara.
"Agar lebih jelas maka siswa diajak ke kantor BPBD untuk belajar sekaligus wisata," ucapnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017
"BPBD menjadi ajang wisata edukasi pemadaman kebakaran sudah berlangsung sekitar 1 tahun lebih," kata Kepala Bidang Pemadaman BPBD Bojonegoro Taji Supatno di Bojonegoro, Rabu.
Menurut dia, para siswa yang sering berkunjung untuk wisata edukasi terkait pemadaman kebakaran dari siswa PAUD, dan TK, sedangkan siswa SLTP dan SLTA juga ada tetapi jarang.
"Kunjungan terbanyak dari siswa PAUD dan Tk. Rata-rata bisa dua sampai tiga kali dalam sepekan," jelas dia.
Ia memberikan gambaran sebanyak 40 siswa PAUD Nurul dan TK Sedap Malam, di Kelurahan Karangpacar, yang berkunjung hari ini sebelumnya diberi tontonan video dengan judul "Sopo Jarwo"
Di dalam video yang berdurasi sekitar 15 menit itu mengambarkan kegiatan tim pemadam kebakaran BPBD ketika memadamkan kebakaran.
Selain itu, lanjut dia, parasiswa memperoleh penjelasan terkait fungsi berbagai macam alat pemadam kebakaran mulai alat pemadam kebakaran ringan (apar) sampai alat pemadam kebakaran mobil.
"Para siswa kalau PAUD dan TK juga diajarkan memanfaatkan alat pemadam kebakaran ringan, tetapi tidak bersungguh-sungguh hanya simulasi, misalnya, posisi kakinya harus dengan kuda-kuda yang benar," paparnya.
Ia menambahkan setelah seluruh materi pelajaran pengenalan terkait kebakaran selesai, akhirnya para siswa PAUD dan TK diajak berkeliling dengan naik mobil pemadam kebakaran.
"Hanya berputar sampai SPBU (sekitar 500 meter), karena terlalu jauh rawan bila sewaktu-waktu ada laporan kebakaran," ucapnya.
Pada kesempatan itu, menurut dia, petugas BPBD juga memberikan pelajaran kepada orang tua yang mengantarkan anaknya terkait mengatasi kebakaran di rumah.
Misalnya, kalau di rumah terjadi kebakaran di dapur maka untuk pemadaman awal harus mencari kain yang dibasahi dengan air atau jangan menyiram minyak curah yang sedang terbakar dengan air.
"Kalau minyak curah terbakar disiram dengan air justru kebakaran akan semakin membesar," ujarnya.
Seorang Guru PAUD Kelurahan Karangpacar, Kecamatan Kota, Bojonegoro Tutut menambahkan para siswanya diajak wisata edukasi, karena di sekolahan para siswa sedang memperoleh pelajaran pengenalan api, air dan udara.
"Agar lebih jelas maka siswa diajak ke kantor BPBD untuk belajar sekaligus wisata," ucapnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017