Surabaya, (Antara Jatim) - Direktorat Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) Direktorat Jenderal Perhubungan Laut menjalin kerja sama dengan Australian Maritime Safety Authority (KPLP-nya Australia) dalam hal peningkatan sumber daya manusia (SDM).
"Kerja sama ini untuk meningkatkan SDM guna menambah wawasan personel di setiap Unit Pelaksana Teknis (UPT) Perhubungan Laut seluruh Indonesia dalam menjalankan fungsinya, khsusnya ketika menghadapi kapal-kapal asing," terang Kepala Seksi Kecelakaan Kapal dan Pemeriksaan Kapal Direktorat KPLP, Ferro Hidayah di Surabaya, Senin.
Dia mengatakan, kerja sama antarkesatuan penjaga pantai Indonesia dan Australia ini telah berlangsung selama delapan tahun. Salah satu kegiatan yang rutin digelar setiap tahun adalah "Mentoring Port State Control Officer (PSCO)".
"Pelaksanaan mentoring ini dianggap efektif. Setiap personel bisa saling bertukar pikiran, membahas ketentuan terbaru, dan berbagi pengalaman atas temuan lapangan di pelabuhan masing-masing. Sebab aturan dan teknologi itu ada 'update'-nya, jadi harus kita bicarakan," ujarnya.
Kegiatan mentoring tahun ini sudah berlangsung dua kali. "Pertama berlangsung pada awal tahun di Teluk Bayur dan pekan lalu di Tanjung Perak," tuturnya.
Setiap mentoring hanya berlangsung selama 5 hari yang diikuti 15 sampai 20 orang. Personel KPLP yang ikut kelas mentoring dipilih dari UPT yang pelabuhannya disandari kapal-kapal berbendera internasional.
"Personel yang ikut mentoring dibatasi dalam setiap kelas agar materi yang diberikan oleh tim dari Australia bisa maksimal," imbuhnya.
Dia menambahkan, kegiatan mentoring tak hanya berlangsung di dalam kelas, melainkan juga turun ke lapangan. Selain itu, di akhir pelatihan akan dilakukan ujian penguasaan materi.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017
"Kerja sama ini untuk meningkatkan SDM guna menambah wawasan personel di setiap Unit Pelaksana Teknis (UPT) Perhubungan Laut seluruh Indonesia dalam menjalankan fungsinya, khsusnya ketika menghadapi kapal-kapal asing," terang Kepala Seksi Kecelakaan Kapal dan Pemeriksaan Kapal Direktorat KPLP, Ferro Hidayah di Surabaya, Senin.
Dia mengatakan, kerja sama antarkesatuan penjaga pantai Indonesia dan Australia ini telah berlangsung selama delapan tahun. Salah satu kegiatan yang rutin digelar setiap tahun adalah "Mentoring Port State Control Officer (PSCO)".
"Pelaksanaan mentoring ini dianggap efektif. Setiap personel bisa saling bertukar pikiran, membahas ketentuan terbaru, dan berbagi pengalaman atas temuan lapangan di pelabuhan masing-masing. Sebab aturan dan teknologi itu ada 'update'-nya, jadi harus kita bicarakan," ujarnya.
Kegiatan mentoring tahun ini sudah berlangsung dua kali. "Pertama berlangsung pada awal tahun di Teluk Bayur dan pekan lalu di Tanjung Perak," tuturnya.
Setiap mentoring hanya berlangsung selama 5 hari yang diikuti 15 sampai 20 orang. Personel KPLP yang ikut kelas mentoring dipilih dari UPT yang pelabuhannya disandari kapal-kapal berbendera internasional.
"Personel yang ikut mentoring dibatasi dalam setiap kelas agar materi yang diberikan oleh tim dari Australia bisa maksimal," imbuhnya.
Dia menambahkan, kegiatan mentoring tak hanya berlangsung di dalam kelas, melainkan juga turun ke lapangan. Selain itu, di akhir pelatihan akan dilakukan ujian penguasaan materi.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017