Malang, (Antara Jatim) - Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa mengapresiasi perkembangan "Desaku Menanti" yang khusus dihuni para eks gelandangan dan pengemis di Kelurahan Tlogowaru, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang.
Kehadiran Mensos di Desaku Menanti yang diresmikannya sekitar satu tahun lalu itu, juga untuk memberikan bantuan kepada Kelompok Usaha Bersama (Kube) dan program kearifan lokal di Desaku Menanti tersebut, Minggu.
"Saya sangat mengapresiasi perkembangan Desaku Menanti di Kota Malang yang cukup pesat, apalagi sekarang sudah menjadi destinasi wisata baru yang mampu menarik pengunjung dengan ikonnya 'Wisata Seribu Topeng'," katanya.
Dengan hadirnya Wisata Seribu Topeng, kata Khofifah, diharapkan warga sekitar bisa menjadi lebih mandiri karena beragam produk yang dihasilkan bisa terjual dengan baik. "Kami sangat bangga dengan perkembangan Desaku Menanti di kampung ini. Kami harap bisa dipertahankan, bahkan menarik wisatawan lebih banyak lagi agar memberikan profit bagi masyarakat sekitar," kata Khofifah.
Ia menilai keberhasilan kampung Wisata Seribu Topeng di Kota Malang ini tak lepas dari sharing program antara Kementerian Sosial, Pemkot Malang dan para pemangku kebijakan lainnya. Tugas Kemensos memberikan stimulan melalui program Desaku Menanti ditangkap Pemkot Malang dengan memberikan pendampingan dan pembiayaan dari APBD, sehingga mampu menambah produktivitas masyarakat.
Harapannya, kata Mensos, program ini sukses, sehingga tidak ada lagi gelandangan dan pengemis yang berkeliaran di jalanan. "Target kita Desember tahun ini program Desaku Menanti akan tersebar di seluruh wilayah Indonesia," urainya.
Semenatra itu, Wakil Wali Kota Malang Sutiaji mengatakan jika Pemkot Malang memberikan sdukungan penuh untuk kesuskesan program dari kementerian tersebut, salah satunya adalah pengawasan yang dilakukan Dinas Sosial (Dinsos) serta menggandeng pihak lain, seperti dari Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya (UB) dan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).
Khusus IAI, lanjutnya, mereka akan melakukan pendampingan kepada setiap kepala keluarga (KK) agar bisa mengatur manajemen keuangan hingga strategi pemasaran produk. "Beberapa waktu lalu memang masih ada keluhan masyarakat terkait dengan listrik dansekarang sudah kami komunikasikan dengan PLN setempat," ujar Sutiaji.
Hanya saja, infrastruktur jalan menuju Kampung Wisata Seribu Topeng tersebut masih belum memadai. Namun, sudah masuk dalam APBD tahun ini. Selain pengerjaan gorong-gorong menjadi prioritas, pengaspalan jalan juga bakal direalisasikan tahun ini juga.
Dalam acara tersebut, Mensos juga memberikan bantuan berupa uang sebesar Rp60 juta kepada tiga Kube agar mereka bisa meningkatkan produktivitasnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017
Kehadiran Mensos di Desaku Menanti yang diresmikannya sekitar satu tahun lalu itu, juga untuk memberikan bantuan kepada Kelompok Usaha Bersama (Kube) dan program kearifan lokal di Desaku Menanti tersebut, Minggu.
"Saya sangat mengapresiasi perkembangan Desaku Menanti di Kota Malang yang cukup pesat, apalagi sekarang sudah menjadi destinasi wisata baru yang mampu menarik pengunjung dengan ikonnya 'Wisata Seribu Topeng'," katanya.
Dengan hadirnya Wisata Seribu Topeng, kata Khofifah, diharapkan warga sekitar bisa menjadi lebih mandiri karena beragam produk yang dihasilkan bisa terjual dengan baik. "Kami sangat bangga dengan perkembangan Desaku Menanti di kampung ini. Kami harap bisa dipertahankan, bahkan menarik wisatawan lebih banyak lagi agar memberikan profit bagi masyarakat sekitar," kata Khofifah.
Ia menilai keberhasilan kampung Wisata Seribu Topeng di Kota Malang ini tak lepas dari sharing program antara Kementerian Sosial, Pemkot Malang dan para pemangku kebijakan lainnya. Tugas Kemensos memberikan stimulan melalui program Desaku Menanti ditangkap Pemkot Malang dengan memberikan pendampingan dan pembiayaan dari APBD, sehingga mampu menambah produktivitas masyarakat.
Harapannya, kata Mensos, program ini sukses, sehingga tidak ada lagi gelandangan dan pengemis yang berkeliaran di jalanan. "Target kita Desember tahun ini program Desaku Menanti akan tersebar di seluruh wilayah Indonesia," urainya.
Semenatra itu, Wakil Wali Kota Malang Sutiaji mengatakan jika Pemkot Malang memberikan sdukungan penuh untuk kesuskesan program dari kementerian tersebut, salah satunya adalah pengawasan yang dilakukan Dinas Sosial (Dinsos) serta menggandeng pihak lain, seperti dari Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya (UB) dan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).
Khusus IAI, lanjutnya, mereka akan melakukan pendampingan kepada setiap kepala keluarga (KK) agar bisa mengatur manajemen keuangan hingga strategi pemasaran produk. "Beberapa waktu lalu memang masih ada keluhan masyarakat terkait dengan listrik dansekarang sudah kami komunikasikan dengan PLN setempat," ujar Sutiaji.
Hanya saja, infrastruktur jalan menuju Kampung Wisata Seribu Topeng tersebut masih belum memadai. Namun, sudah masuk dalam APBD tahun ini. Selain pengerjaan gorong-gorong menjadi prioritas, pengaspalan jalan juga bakal direalisasikan tahun ini juga.
Dalam acara tersebut, Mensos juga memberikan bantuan berupa uang sebesar Rp60 juta kepada tiga Kube agar mereka bisa meningkatkan produktivitasnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017