Surabaya (Antara Jatim) - Gubernur Jawa Timur Soekarwo berharap blanko kartu tanda penduduk (KTP) elektronik di wilayahnya segera datang sehingga masyarakat memiliki kartu identitas terbaru setelah dilakukan perekaman beberapa waktu lalu.
"Kami harapkan blanko segera ada dan selesai cepat dalam tempo yang sesingkat-singkatnya," ujar Pakde Karwo, sapaan akrabnya, kepada wartawan di kantor Gubernur Jatim, Jalan Pahlawan Surabaya, Jumat.
Orang nomor satu di Pemerintah Provinsi Jatim itu juga berharap 2018 seluruh warga telah memiliki KTP elektronik di 38 kabupaten/kota.
Pihaknya mengaku tak bisa berbuat banyak karena segala sarana dan prasarana yang berkaitan dengan KTP elektronik diselesaikan di tingkat pusat, dalam hal ini Kementerian Dalam Negeri.
"Kendalanya memang di blanko dan kami tak bisa cetak sendiri karena tidak boleh. Aturannya ada di pusat," ucap mantan Sekdaprov Jatim tersebut.
Sementara itu, berdasarkan catatan Pemprov, hingga saat ini di Jatim masih terdapat lebih dari dua juta orang belum ber-KTP elektronik karena berbagai alasan, terutama belum tersedianya blanko.
"Saya sudah menyampaikan ke pusat saat ada rapat koordinasi kebijakan pelaksanaan penataan sistem adminitrasi kependudukan di sini sehingga bisa diprioritaskan urusan blanko ini," kata Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Kependudukan Lies Idawati.
Mayoritas warga yang belum memiliki KTP elektronik terbesar, kata dia, adalah warga yang tak memiliki identitas jelas dan penghuni panti, baik panti jompo, panti asuhan maupun panti rehabilitasi sosial.
Ia mengakui, sampai saat ini terdapat lebih dari 4.000 orang penghuni panti beragam usia di Jatim belum memiliki kartu identitas resmi.
Menurut dia, remaja putus sekolah terlantar, lanjut usia terlantar, penyandang disabilitas, tuna sosial, eks penderita kusta hingga anak nakal yang kini dirawat di panti-panti berhak untuk memiliki kartu identitas.
Karena itulah pihaknya berharap mereka memiliki kesempatan agar terjamin kependudukannya, termasuk mendapatkan kemudahan biaya kesehatan. (*)
Video oleh: Fiqih A
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017