Gresik (Antara Jatim) - Perseroan Terbatas Petrokimia Gresik memfasilitasi tujuh sekolah menengah kejuruan di Jawa Timur dengan berbagai bantuan yang bertujuan mencetak tenaga kerja terampil untuk memenuhi kebutuhan industri.

Direktur SDM dan Umum Petrokimia Gresik Rahmad Pribadi dalam keterangan persnya di Gresik, Rabu, mengatakan bantuan yang diberikan, antara lain, peralatan pengelasan berupa satu unit diesel genset, delapan unit welding trafo machine, empat unit cutting grind machine, delapan unit hand grind machine, 100 meter roll cable, serta lima unit avron (body safety) dan beberapa bantuan lainnya untuk tujuh SMK.

"Ini adalah bagian dari kegiatan corporate social responsibility (CSR) perusahaan dan merupakan tindak lanjut Inpres RI Nomor 9/2016 tentang Revitalisasi SMK untuk Peningkatan Kualitas dan Daya Saing SDM Indonesia pada bulan September 2016," katanya.

Rahmad mengatakan tujuh SMK di Jatim yang diajak kerja sama masing-masing SMK PGRI 1 Gresik, SMK YASMU Manyar Gresik, SMK Negeri 1 Cerme Gresik, SMK Negeri 1 Driyorejo Gresik, SMK Negeri 3 Surabaya, SMK Negeri 2 Bojonegoro, dan SMK Negeri 1 Sidoarjo.

"Dalam poin utama kerja sama itu, kami juga memfasilitasi praktek kerja lapangan atau magang bagi 150 siswa dan 50 guru SMK, menyediakan tenaga pembimbing praktik sebanyak 75-150 orang (karyawan PG dari berbagai unit kerja)," katanya.

Selain itu, juga melakukan uji sertifikasi kompetensi dan mengeluarkan sertifikat praktek/magang, menyediakan fasilitas praktek (workshop dan laboratorium), serta memfasilitasi tempat uji kompetensi (TUK).

Sementara untuk program studinya antara lain berasal dari enam Prodi yaitu Listrik, Instrument/Otomasi Industri, Kimia Analisis, Kimia Industri, Perbengkelan/Permesinan, dan Mekanik.

"Rencananya dalam magang nanti peserta ditempatkan di sejumlah unit kerja di perusahaan, seperti di bagian Mekanik, Listrik, Instrument, Bengkel, Laboratorium (Kimia, Produksi, dan Riset Produk)," katanya.

Rahmad mengatakan dalam kerja sama itu Petrokimia juga bertanggungjawab menyediakan informasi profil kompetensi tenaga kerja yang dibutuhkan oleh industri berdasarkan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI).

"Kami juga bertanggung jawab untuk memberikan masukan dalam penyusunan SKKNI dan kurikulum pendidikan berbasis kompetensi. Dan ini merupakan langkah konkrit kerja sama antara industri dengan SMK yang mendorong keterlibatan industri dalam pengembangan SMK," katanya.

Ia berharap, dengan kerja sama ini ke depan bangsa Indonesia memiliki banyak tenaga terampil yang tersertifikasi dan siap diserap oleh sektor industri.(*)

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017