Bondowoso (Antara Jatim) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, mengagendakan 126 titik sasaran sosialisasi Pilkada 2018 guna mencapai target partisipasi pemilih 77,5 persen dari jumlah pemilih.

"Karena Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Bondowoso pada 2013 capaian partisipasi pemilih hanya 65 persen, tentu menjadi PR kami pada 2018 harus mencapai 77,5 persen sesuai yang ditetapkan KPU RI," ujar Divisi Sosialisasi, Pendidikan dan Pengembangan Pemilih KPU Kabupaten Bondowoso, Lilik Ernawati di Bondowoso, Kamis.

Untuk mencapai target KPU RI, katanya, bukan pekerjaan yang ringan dan karenanya KPU kabupaten setempat mengagendakan ada 126 titik sasaran yang akan mendapatkan sosialisasi guna pencapaian target partisipasi pemilih.

Ia merinci, dari 126 titik sasaran sosialisasi Pilkada Tahun 2018 di antaranya 74 SMA/SMK, 12 partai politik, 17 satuan kerja perangkat daerah (SKPD) dan 23 kecamatan.

"Ada dua hal yang nantinya akan disosialisasikan, yaitu tentang partisipasi pemilih dan undang-undang penyelenggaraan pemilihan umum," katanya.

Ia menjelaskan bahwa untuk SKPD dan kecamatan akan menyosialisasikan tentang undang-undang penyelenggaraan pemilu, sedangkan untuk SMA/SMK yang masih berstatus calon pemilih atau prapemilih akan disosialisasikan tentang partisipasi pemilih.

Sosialisasi tentang kepemiluan, lanjut dia, dilakukan secara berkelanjutan dan tidak hanya dengan adanya pelaksanaan Pilkada tetapi karena KPU RI menerapkan siklus kepemiluan. Dimana sosialisasi harus terus menerus dilakukan baik pada prapemilu dan pemilu maupun pascapemilu.

"Kami menyosialisasikan tentang kepemiluan di semua segmen, di antaranya segmen perempuan, disabilitas, marginal, keagamaan, pemilih pemula dan juga prapemilih," tuturnya.

Lilik mengaku optimistis dengan dilaksanakannya sosialisasi secara berkelanjutan, KPU Kabupaten Bondowoso akan mampu memaksimalkan kinerjanya.

"Tetapi kami tidak berani menargetkan karena angka 77,5 persen itu bukan angka yang mudah,mengingat ada beberapa kendala seperti geografi dan tingkat golput yang dipengaruhi oleh rasa ketidakpercayaan pemilih terhadap kandidat calon bupati dan wakil bupati," ujarnya. (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017