Surabaya (Antara Jatim) - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) menyarankan 
Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia (P3I) sudah saatnya memikirkan bisnis yang berbasis sosial media (sosmed).
     
"Yang perlu diwaspadai bisnis sosial media sudah melampaui koran,  oleh sebab itu teman-teman P3I dianjurkam bisnis berbasis sosmed," kata penasehat Kadin Jatim Jamhadi kepada Antara di Surabaya, Minggu.
     
Di lain hal, Ketua Kadin Surabaya ini menyampaikan selamat atas Konferensi Wilayah (Konferwil) P3I Jatim atas capaian capaian selama 3 tahun sehingga Surabaya tertib dan rapi  tanpa menurunkan omzet iklan.  
     
Ia mengatakan bisnis advertising dalam kondisi relatif tertekan dengan pertumbuhan 2,6 persen, untuk tingkat nasional mencapai 5,1 persen dan Jatim 7 persen.  
     
"Tanpa dukungan P3I tidak akan bisa mencapai itu," katanya. 
     
Ia mengatakan belanja iklan di Indonesia tahun 2016 mencapai Rp10 triliun dan Jatim sekitar Rp4 triliun. Saat ini, lanjut dia, di dunia pun diproyeksikan pada 2017 sebesar atau Rp670 triliun. 
     
"Kami berharap, teman-teman P3I  membangun markwtplace dengan kadin," katanya. 
     
 Selain itu, lanjut dia, P3I diharapkan bisa mendorong pemerintah daerah untuk bergabung dengan jaringan kota kreatif Unesco. "iklan itu harus cerdas dan rapi tapi juga harus menambah pendapatan pemerintah saerah," katanya.
     
Jamhadi mengatakan pada pekan lalu dirinya bersama Ketua Kadin Jatim La Nyalla Mataliti sempat menemui Gubernur Jatim untuk mrnyampaikan usulan pembuatan raperda ekonomi kreatif.  
     
 "Kami berharap pak gubernur membuat edaran yang dikirim ke daerah," katanya. (*)

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Akhmad Munir


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017