Bojonegoro (Antara Jatim) - Bupati Bojonegoro, Jawa Timur, Suyoto meminta Unit Satgas Saber Pungli (Satugan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar) menyosialisasikan kepada masyarakat kriteria pungli sebagai usaha mengajak masyarakat aktif ikut memberantas pungli.
“Sebuah negara yang banyak mendapat keluhan dari warganya mengenai korupsi bukan berarti negara tersebut gagal," katanya ketika pengukuhan Unit Satgas Saber Pungli dan Penyerahan Piagam Tanda Penghargaan Operasi Tumpas Narkoba Semeru di Bojonegoro, Jumat.
Namun, menurut dia, adanya keluhan masyarakat itu justru menunjukkan partisipasi masyarakat tinggi dalam pemberantasan korupsi.
Oleh karena itu, ia mengharapkan semua akses informasi, baik lewat radio, dialog publik, juga jejaring sosial terkait keluhan masyarakat dalam masalah pungli mendapatkan perhatian tim saber pungli.
"Kita harus membuka serta memantau semua informasi yang pada akhirnya merupakan usaha untuk menutup semua pintu korupsi," ucapnya menegaskan.
Menurut dia, sejak pencanangan gerakan saber pungli, mulai banyak aduan dari masyarakat, bahkan iuran sekolah yang digunakan untuk dana sosial dilaporkan sebagai pungli.
"Kedepan jangan sampai ada tim saber pungli justru yang dilaporkan gara-gara melakukan pungli," katanya menegaskan.
Pada kesempatan itu, Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Bojonegoro Muhaji mengharapkan dengan dibentuknya tim saber pungli bisa menjadikan daerah setempat menjadi semakin baik dan berkurang dari pungli.
Dalam menjalankan tugas, lanjut dia, tim saber pungli harus mampu memilih dan memilah tugas seesuai fungsinya, sehingga tidak terjadi tumpang tindih dalam menjalankan tugasnya.
"Unit samber pungli dibentuk dari berbagai instansi sehingga harus berkoordinasi," ucapnya.
Kapolres Bojonegoro AKBP Wahyu S Bintoro menambahkan tim saber pungli harus mampu bekerja secara efektif karena jumlah personelnya terbatas.
"Unit ini harus bekerja efektis dan efisian mulai dari intelejen, pencegahan, tindakan dan yustisi," ucapnya.
Hadir dalam acara itu Komandan Kodim 0813 Bojonegoro Kolonel Inf M. Herry Subagyo, Ketua DPRD Mitro'atin dan undangan lainnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017
“Sebuah negara yang banyak mendapat keluhan dari warganya mengenai korupsi bukan berarti negara tersebut gagal," katanya ketika pengukuhan Unit Satgas Saber Pungli dan Penyerahan Piagam Tanda Penghargaan Operasi Tumpas Narkoba Semeru di Bojonegoro, Jumat.
Namun, menurut dia, adanya keluhan masyarakat itu justru menunjukkan partisipasi masyarakat tinggi dalam pemberantasan korupsi.
Oleh karena itu, ia mengharapkan semua akses informasi, baik lewat radio, dialog publik, juga jejaring sosial terkait keluhan masyarakat dalam masalah pungli mendapatkan perhatian tim saber pungli.
"Kita harus membuka serta memantau semua informasi yang pada akhirnya merupakan usaha untuk menutup semua pintu korupsi," ucapnya menegaskan.
Menurut dia, sejak pencanangan gerakan saber pungli, mulai banyak aduan dari masyarakat, bahkan iuran sekolah yang digunakan untuk dana sosial dilaporkan sebagai pungli.
"Kedepan jangan sampai ada tim saber pungli justru yang dilaporkan gara-gara melakukan pungli," katanya menegaskan.
Pada kesempatan itu, Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Bojonegoro Muhaji mengharapkan dengan dibentuknya tim saber pungli bisa menjadikan daerah setempat menjadi semakin baik dan berkurang dari pungli.
Dalam menjalankan tugas, lanjut dia, tim saber pungli harus mampu memilih dan memilah tugas seesuai fungsinya, sehingga tidak terjadi tumpang tindih dalam menjalankan tugasnya.
"Unit samber pungli dibentuk dari berbagai instansi sehingga harus berkoordinasi," ucapnya.
Kapolres Bojonegoro AKBP Wahyu S Bintoro menambahkan tim saber pungli harus mampu bekerja secara efektif karena jumlah personelnya terbatas.
"Unit ini harus bekerja efektis dan efisian mulai dari intelejen, pencegahan, tindakan dan yustisi," ucapnya.
Hadir dalam acara itu Komandan Kodim 0813 Bojonegoro Kolonel Inf M. Herry Subagyo, Ketua DPRD Mitro'atin dan undangan lainnya. (*)
Editor : Akhmad Munir
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017