Surabaya (Antara Jatim) - PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III Cabang Tanjung Perak Surabaya menjamin tak ada lagi pungutan liar (pungli) bagi para pengguna jasa di setiap pelayanannya karena telah menerapkan layanan sistem elektronik.

"Dengan pelayanan sistem elektronik yang telah kita terapkan untuk seluruh pelayanan, tak ada lagi kontak fisik antara pengguna jasa di Pelabuhan Tanjung Perak dengan petugas. Sehingga kami jamin tak ada lagi pungli," ujar General Manager PT Pelindo III Cabang Tanjung Perak Joko Noerhuda.

Joko memberi paparan pelayanan elektronik yang telah diterapkannya dalam ramah tamah dengan wartawan di Surabaya, Kamis, untuk memastikan bahwa pelayanannya kini telah bebas pungli, setelah belum lama lalu ramai diberitakan sejumlah pejabatnya terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) oleh Tim Saber Pungli Mabes Polri.

Dia merinci, salah satunya PT Pelindo III telah menerapkan pelayanan tunggal elektronik (Inaportnet) sejak bulan November tahun lalu. 

Layanan tunggal berbasis internet ini mengintegrasikan sistem informasi kepelabuhanan yang standar, melayani kapal dan barang di pelabuhan dari seluruh instansi terkait atau pemangku kepentingan di pelabuhan.

Maka, Joko menjelaskan, pengguna jasa kepelabuhanan, yakni perusahaan dan agen pelayaran, perusahaan bongkar muat, serta jasa pengurusan transportasi, sejak akhir tahun lalu, telah menggunakan pelayanan kapal dan barangnya melalui Inaportnet.

Inaportnet, lanjut Joko, melengkapi layanan Nasional Single Windows (NSW), yang telah diterapkan sejak 2010, yang merupakan sistem terpadu di antara berbagai instansi pemerintah terkait dengan proses expor/ impor barang melalui satu pintu pemrosesan dokumen perizinan, melalui domain www.insw.go.id. 

Bahkan dikatakan sistem NSW kini telah terintegrasi dengan sistem Asean Single Windows, suatu integrasi sistem dari 10 negara anggota ASEAN, menyusul terbentuknya organisasi ASEAN Economic Community, yang mendukung kelancaran dokumen perizinan barang untuk meningkatkan kinerja penanganan lalu lintas barang ekspor-impor.

Penerapan sistem NSW, Joko menjelaskan, telah meningkatkan kecepatan pelayanan, mengurangi biaya-biaya yang dibutuhkan, selain meningkatkan efektifitas pengawasan, serta meningkatkan validitas dan akurasi data ekspor-impor.

Termasuk untuk pelayanan pandu bagi kapal-kapal yang akan berlabuh di Tanjung Perak, Joko memastikan telah menjamin keselamatan pelayanannya karena semua petugas pandu dilengkapi sistem portable pilot unit (PPU).

"Sistem PPU ini meminimalkan berbagai kendala di laut, semisal batasan cuaca dan kendala pencahayaan di malam hari. Saat melayani proses pemanduan di malam hari, petugas pandu akan tetap mengetahui posisi mereka karena terhubung satelit, jadi secara sistem masih bisa terlihat dan keselamatan di laut tetap terjamin," jelasnya.

Selain itu, Joko menambahkan, PT Pelindo III Cabang Tanjung Perak juga menyediakan Anjungan Customer Portable untuk melayani permohonan pelayanan kapal secara mandiri yand dapat diakses melalui aplikasi gawai.

"Intinya kita rutin gelar pertemuan dengan seluruh pengguna jasa melalui dunia maya setiap hari. Sehingga tidak harus secara fisik datang ke pelabuhan Tanjung Perak untuk pengurusan pelayanan dan kita tetap bisa melayani mereka dengan baik. Selain kita tetap gelar pertemuan secara fisik dengan seluruh pengguna jasa yang biasanya kita gelar setahun sekali pada momen menjelang Idul Fitri," imbuhnya. (*)
Video oleh: Hanif N

Pewarta: Hanif N

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017