Bojonegoro (Antara Jatim) - Muspika Ngambon, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, meminta warga yang rumahnya berada di daerah rawan longsor di dekat tebing dan tanah retak Kali Gandong di Desa Karangmangu, bersedia pindah.
    
"Kami sudah meminta semua warga yang rumahnya di kawasan daerah rawan longsor untuk pindah dari rumahnya, sebab kawasan tebing Kali Gandong yang longsor dan tanah di sekitar pemukiman warga yang retak kondisinya berbahaya," kata Camat Ngambon, Bojonegoro, Muridan, di Bojonegoro, Senin.
    
Ia menjelaskan tanah di kawasan pemukiman warga di Desa Karangmangu, Kecamatan Ngambon, retak sepanjang 100 meter, Minggu (19/2).
    
Selain itu, secara bersamaan tebing Kali Gandong juga longsor beberapa meter, setelah terjadi hujan deras di kawasan setempat.
    
"Penyebab tebing Kali Gandong dan tanah warga retak ya kemungkinan hujan deras," ucapnya.
    
Ia menyebutkan dampak dari tanah retak dan tebing Kali Gandong longsor yaitu ada tujuh rumah yang rawan milik Pasri (65), Pasiran (50), Sanaji (48), Wijayadi (22), Diran (55), Lasto Utomo (43) dan Kartono (60).
    
"Kalau terjadi hujan deras daerah setempat rawan longsor," ujarnya.
    
Jajaran Muspika Ngambon yang mengunjungi lokasi setempat, mengimbau warga yang rumahnya masuk daerah rawan longsor untuk mengungsi.
    
Tetapi, lanjut dia, baru keluarga Diran, Lasto Utomo dan Kartono, dengan jumlah 14 jiwa sudah bersedia pindah dari lokasi rumahnya yang sekarang.
    
"Tiga keluarga itu sekarang ditampung di rumah keluarganya," ucapnya.
    
Ia menambahkan jajaran muspika juga pemerintah desa (pemdes) bersama masyarakat sekarang melakukan pengamanan tanah retak sepanjang 100 meter dengan menutup tanah untuk mencegah tanah retak berkembang.
    
"Kalau terjadi hujan deras tanah yang retak masih terbuka maka air akan meresap kedalam tanah sehingga rawan longsor," ucapnya.
    
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro Andik Sudjarwo menjelaskan masih melakukan evaluasi adanya laporan tebing dan tanah retak di Kali Gandong yang masuk Desa Karangmangu, Kecamatan Ngambon.
    
"Kalau memang lokasi setempat rawan kami akan meminta pemerintah desa (pemdes) memindahkan warga dengan mengalokasikan anggaran bencana di dalam APBDes," katanya. (*)

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017