Tuban (Antara Jatim) - Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Parengan, Tuban, Jawa Timur, masih mengkaji pembangunan kolam renang dengan standar nasional untuk pengembangan objek wisata alam pemandian air hangat Prataan di Desa Wukiharjo.
"Pembangunan kolam renang air dingin dengan standar nasional masih dalam kajian," kata Pengelola objek wisata air hangat Prataan Tuban Dharmuka, Minggu.
Hal senada disampaikan Administratur KPH Parengan, Tuban Daniel Cahyono, yang menyebutkan pembangunan kolam renang dengan standar nasional membutuhkan biaya cukup besar.
"Tapi dari masukan berbagai pihak lokasi di sini layak dibangun kolam renang standar nasional," kata Dharmuka.
Pertimbangannya, menurut dia, di lokasi setempat tidak hanya ada sumber air panas, tetapi juga ada potensi sumber air dingin yang sekarang juga dimanfaatkan untuk kolam renang dewasa dan anak-anak.
Hanya saja, menurut dia, kedalaman kolam renang air dingin untuk orang dewasa dengan panjang 25 meter,lebar 20 meter dengan kedalaman berkisar 1-3 meter, tidak masuk standar nasional.
Lebih lanjut ia menjelaskan pengunjung di objek wisata Prataan dari wisatawan domestik terus meningkat, dari berbagai daerah di Jatim dan Jateng, bahkan juga wisatawan mancanegara (wisman).
"Jumlah pengunjung sekarang berkisar 400-600 wisatawan domistik dan wisman. Ada wisman dari Australia, dan China yang suka berendam di air hangat pada malam hari," ucapnya.
Tetapi, lanjut dia, wisman asal China adalah pekerja di proyek PLTU di Tuban, yang rutin datang untuk berendam air hangat sejak enam bulan lalu.
Pihaknya, lanjut dia, juga mengkaji pengembangan wisata alam Prataan dengan menjadikan kawasan hutan jati di daerah setempat sebagai objek wisata.
Oleh karena itu, lanjut dia, pengunjung yang datang dengan kendaraan bus karena tidak bisa masuk kawasan hutan menuju Prataan akan berhenti di tepi jalan raya di kantor milik KPH Parengan.
"Pengunjung dengan kendaraan bus kemudian diangkut dengan kendaraan terbuka melewati kawasan hutan jati menuju objek wisata air hangat Prataan dengan pemandaan yang indah," jelas dia.
Objek wisata Prataan berada di areal seluas 2,5 hektare, lokasinya sekitar 23 kilometer dari Kota Bojonegoro dan berjarak sekitar 60 kilometer dari Kota Tuban.
Fasilitas yang dimiliki 11 kamar mandi air hangat masing-masing berukurang 3X4 meter dan sebuah kolam air hangat berbentuk bundar dengan ukuran agak lebar yang berada di luar.
Selain itu di lokasi setempat juga dilengkapi dengan pemandian air dingin untuk dewasa dengan 20 X 25 meter berkedalaman 1-3 meter dan dua kolam anak-anak dengan ukuran masing-masing 7,5 X 8 meter. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017
"Pembangunan kolam renang air dingin dengan standar nasional masih dalam kajian," kata Pengelola objek wisata air hangat Prataan Tuban Dharmuka, Minggu.
Hal senada disampaikan Administratur KPH Parengan, Tuban Daniel Cahyono, yang menyebutkan pembangunan kolam renang dengan standar nasional membutuhkan biaya cukup besar.
"Tapi dari masukan berbagai pihak lokasi di sini layak dibangun kolam renang standar nasional," kata Dharmuka.
Pertimbangannya, menurut dia, di lokasi setempat tidak hanya ada sumber air panas, tetapi juga ada potensi sumber air dingin yang sekarang juga dimanfaatkan untuk kolam renang dewasa dan anak-anak.
Hanya saja, menurut dia, kedalaman kolam renang air dingin untuk orang dewasa dengan panjang 25 meter,lebar 20 meter dengan kedalaman berkisar 1-3 meter, tidak masuk standar nasional.
Lebih lanjut ia menjelaskan pengunjung di objek wisata Prataan dari wisatawan domestik terus meningkat, dari berbagai daerah di Jatim dan Jateng, bahkan juga wisatawan mancanegara (wisman).
"Jumlah pengunjung sekarang berkisar 400-600 wisatawan domistik dan wisman. Ada wisman dari Australia, dan China yang suka berendam di air hangat pada malam hari," ucapnya.
Tetapi, lanjut dia, wisman asal China adalah pekerja di proyek PLTU di Tuban, yang rutin datang untuk berendam air hangat sejak enam bulan lalu.
Pihaknya, lanjut dia, juga mengkaji pengembangan wisata alam Prataan dengan menjadikan kawasan hutan jati di daerah setempat sebagai objek wisata.
Oleh karena itu, lanjut dia, pengunjung yang datang dengan kendaraan bus karena tidak bisa masuk kawasan hutan menuju Prataan akan berhenti di tepi jalan raya di kantor milik KPH Parengan.
"Pengunjung dengan kendaraan bus kemudian diangkut dengan kendaraan terbuka melewati kawasan hutan jati menuju objek wisata air hangat Prataan dengan pemandaan yang indah," jelas dia.
Objek wisata Prataan berada di areal seluas 2,5 hektare, lokasinya sekitar 23 kilometer dari Kota Bojonegoro dan berjarak sekitar 60 kilometer dari Kota Tuban.
Fasilitas yang dimiliki 11 kamar mandi air hangat masing-masing berukurang 3X4 meter dan sebuah kolam air hangat berbentuk bundar dengan ukuran agak lebar yang berada di luar.
Selain itu di lokasi setempat juga dilengkapi dengan pemandian air dingin untuk dewasa dengan 20 X 25 meter berkedalaman 1-3 meter dan dua kolam anak-anak dengan ukuran masing-masing 7,5 X 8 meter. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017