Pamekasan (Antara Jatim) - Bencana tanah longsor melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, menyusul hujan deras yang terjadi dalam tiga hari terakhir ini.
Salah satunya seperti bencana tanah yang terjadi di Dusun Pancong, Desa Waru Timur, Kecamatan Waru, Pamekasan. Akibat kejadian ini, masyarakat di desa itu terisolir, karena akses lalu lintas satu-satunya tertutup material longsoran tanah.
"Sejak kemarin hingga hari ini, kami telah menerjunkan anggota membantu mengevakuasi material longsoran tanah yang menutup jalur lalu lintas disana," kata Pasi Intel Kodim 0826 Pamekasan Kapten Darminto, Jumat.
Selain di Kecamatan Waru, Pamekasan bencana tanah longsor di Kabupaten Pamekasan juga terjadi di Kecamatan Kadur, dan sebagian di Kecamatan Pakong, Pamekasan.
Curah hujan tinggi dan banyaknya pohon yang ditebang tanpa adanya peremajaan, menjadi salah satu penyebab, terjadinya tanah longsor.
Pasi Intel Darminto menjelaskan, pihaknya selalu berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Pamekasan setiap ada kejadian musibah bencana alam.
Berdasarkan data BPBD Pemkab Pamekasan, Kecamatan Waru merupakan satu dari enam kecamatan yang masuk daerah rawan longsor.
Lima kecamatan lainnya masing-masing, Kecamatan Kadur, Pakong, Pegantenan, Batumarmar, dan Kecamatan Pasean.
"Kami telah memasang rambu-rambu peringatan di enam kecamatan yang masuk daerah rawan longsor ini," kata koordinator Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Pemkab Pamekasan Budi Cahyono.
Selain tanah longsor, jenis bencana alam lainnya yang juga sering terjadi di Pamekasan ialah pohon tumbang karena angin kencang.
"Ini sesuai dengan prakiraan cuaca yang disampaikan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG)," katanya.
Potensi angin ini, kata Budi, berdasarkan analisa medan angin pada 6 Februari 2017, yakni terdapat pusat tekanan rendah di Samudera Hindia sebelah barat Australia.
Adanya tekanan rendah itu, mengakibatkan tingginya kecepatan angin hingga 35 knot di seluruh wilayah Jawa Timur dan gelombang laut tinggi hingga mencapai 5 meter.
"Kondisi angin kencang dan gelombang laut tinggi ini, diperkirakan hingga 13 Februari 2017," terang Budi Cahyono. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017