Surabaya (Antara Jatim) – Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) menyediakan pagu  sekitar 111.000 kursi untuk mahasiswa baru pada tahun 2017 yang disebar ke 56 PTKIN se-Indonesia.

Ketua Umum Seleksi Prestasi Akademik Nasional (SPAN) dan Ujian Masuk (UM) PTKIN Prof Abd A’la di Surabaya, Rabu mengatakan pagu tersebut lebih besar bila dibandingkan penerimaan tahun lalu yang menyediakan 92.187 kursi.

Dia menjelaskan tahun ini SPAN PTKIN menyediakan pagu sebanyak 65.000 kursi. Sedangkan, UM PTKIN menyediakan pagu 46.000.

“Kami targetkan pendaftar SPAN sekitar 135.000, sementara pendaftar UM PTKIN ditarget 85.000,” kata Rektor Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya itu.

Untuk tahapan jalur SPAN PTKIN, kata A'la sudah dibuka sejak Kamis (2/2) dengan pengisian pangkalan data sekolah dan siswa (PDSS). Proses ini ditutup 3 Maret mendatang. Selanjutnya, proses pendaftaran siswa pada 4 Maret sampai 7 April.
 
Proses seleksi dilakukan 13-26 April, pengumuman yang lolos disampaikan 1 Mei, dan daftar ulang dibuka 23 Mei. Sementara UM PTKIN, pendaftaran dibuka 10 April sampai 10 Mei. Pelaksanaan ujian pada 23 Mei, dan pengumuman hasil seleksi pada 19 Juni.

“Tahun ini, UM PTKIN selenggarakan computer based test (CBT) dan paper based test (PBT),” ujar A’la.

Dia melanjutkan, kuota pendaftar CBT yang disediakan minimal 1.000 peserta, maksimal 1.500 pendaftar. Dirinya  menyatakan, sekitar 15 PTKIN siap menyelenggarakan UM dengan CBT. Saat ini tengah dilakukan proses verifikasi dan survei lapangan calon penyelenggara UM PTKIN dengan CBT.

“10 sampai 15 PTKIN ini sedang disurvei kelayakan. Jadi, kuotanya CBT belum dibagi,” kata dia.

Koordinator Sekretariat SPAN-UM PTKIN Syamsul Huda menambahkan, indikator PTKIN yang layak menyelenggarakan UM PTKIN CBT, antara lain memiliki komputer yang cukup dalam satu ruangaan dan infrastruktur IT layak. Selain itu, PTKIN ini harus memiliki sumber daya manusia (SDM) andal di bidang IT. “Ini untuk memudahkan pengawasan dan evaluasi CBT,” ucapnya.

Samsul mengatakan waktu pelaksanaan ujian berbasis PBT dan CBT, dilakukan bersamaan selama satu hari.

“Kalau tahun lalu UM PTKIN semuanya PBT dengan waktu dua hari. Tahun ini satu hari. Tiap mata uji diberi waktu pengerjaan selama 60 menit. Tahun lalu tiap mata uji diberi waktu pengerjaan selama 90 menit," kata dia

Selain itu, lanjut Syamsul, dalam SPAN ada menu tambahan bagi siswa peserta kelas akselerasi atau yang menggunakan sistem satuan kredit semester (SKS). Tahun lalu, diakuinya, belum mengakomodir siswa-siswa tersebut. “Sekarang kita fasilitasi dalam SPAN,” ujarnya.

Untuk kuota berdasar akreditasi sekolah tetap sama dengan tahun lalu. Syamsul menyebut, lembaga dengan akreditasi A mendapat 75 persen, akreditasi B 50 persen, akreditasi C 30 persen, dan akreditasi lainnya 10 persen. “SPAN tetap mempercayai sekolah atau madrasah,” katanya. (*)

Pewarta: willy irawan

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017