Surabaya (Antara Jatim) - Pemkot Surabaya menyediakan tempat pengungsian bagi warga Kelurahan Sumberejo, Kecamatan Pakal, Surabaya, yang rumahnya terendam banjir akibat luapan anak Kali Lamong, namun tak satupun warga yang berkenan menempatinya.

"Sebenarnya sudah kita siapkan area evakuasi di Gelora Bung Tomo. Hanya saja warga tidak ada yang mau mengungsi," ujar Kepala Bagian Administrasi Pemerintahan dan Otonomi Daerah Pemkot Surabaya Eddy Christijanto, ditemui di lokasi banjir, Minggu malam.

Eddy menjelaskan, tempat pengusian yang disiapkan Pemkot Surabaya adalah area 'indoor' Gelora Bung Tomo di Jalan Kauman, Pakal. "Warga yang rumahnya terendam sudah kita arahkan untuk dievakuasi ke sana. Hanya saja warga memilih bertahan di rumahnya," ujarnya. 

Banjir merendam sebagian rumah warga di Kelurahan Sumberejo, Pakal, sejak Sabtu (4/2) pagi, akibat tanggul anak Kali Lamong di sisi selatan kelurahan tersebut ambrol. Kawasan tersebut dikenal langganan banjir akibat luapan dari anak Kali Lamong. Setiap kali ada tanggul Kali Lamong yang jebol, permukiman di Kelurahan Sumberejo selalu terdampak banjir. 

Menurut Eddy, banjir besar semacam ini terakhir terjadi di Sumberejo sekitar tiga tahun yang lalu. "Ya sama, akibat ada tanggul yang jebol," ungkapnya. Tanggul yang jebol kali ini lumayan besar, lebarnya mencapai 10 meter. 

Seluruh permukiman di 8 RW yang ada di Kelurahan Sumberejo pun tergenang. "Hanya saja banjirnya tidak rata. Ada yang masuk ke rumah-rumah warga, ada yang hanya menggenangi jalan akses kampung saja," terang Eddy. 

Mantan Camat Pakal ini menyebut dari total 8 RW, banjir terparah terjadi di 4 RW karena sampai masuk ke rumah-rumah warga. Namun Eddy mengatakan banjir tahun ini tidak tergolong parah. "Sebab hanya sekitar 20 persen yang masuk ke rumah warga," imbuhnya.  

Koresponden Antara melaporkan, hingga Minggu malam, ketinggian air bervariasi, berkisar antara 25 hingga 50 cm, seperti yang terlihat di kawasan RW 2, RW 3 dan RW 4. 

Di kawasan tiga RW tersebut, banjir terlihat masuk menggenangi rumah-rumah warga. "Biarlah saya tetap bertahan di sini saja," ujar Karomin, warga Jalan Sumber Langgeng, RW 2, yang telah memindahkan seluruh perabotan rumahnya ke dataran yang lebih tinggi. 

Bersama istri dan seorang putrinya yang masih balita, sejak kemarin malam, Karomin memilih tidur di kursi panjang yang telah dipindahkan ke depan rumahnya. "Ya, nanti tidurnya di luar sini. Sebab di dalam rumah banjirnya mencapai 50 cm," katanya. 

Akibat tidak ada warga yang bersedia dievakuasi ke tempat pengungsian yang telah disediakan Pemkot Surabaya, kesibukan penyaluran bantuan bagi korban dipusatkan di Kantor Kelurahan Sumberejo.  

Dari dapur umum sampai penyediaan transportasi berupa mobil bak terbuka milik Dinas Perhubungan, Dinas Kebersihan dan Pertamanan, Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan, serta Satpol PP Pemkot Surabaya, bagi warga yang akan beraktivitas ke luar rumah, semuanya tampak dioperasikan dari Kantor Kelurahan Sumberejo. 

"Ya, kita masakkan dari dapur umum di Kantor Kelurahan Sumberejo ini. Kita sediakan makan tiga kali sehari dan kemudian kita antar ke rumah-rumah warga," ucap Eddy.  
Video oleh : Hanif N

Pewarta: Hanif N

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017