Situbondo (Antara Jatim) - Pejabat Kantor Cabang Dinas Pendidikan (Disependik) Provinsi Jawa Timur, Wilayah Kabupaten Situbondo mengemukakan telah menyosialisasikan dan menekankan kepada seluruh kepala sekolah SMK Negeri setempat agar mengembangkan pendidikan vokasi sesuai potensi di daerahnya.

"Pendidikan vokasi (kejuruan) SMK di Kabupaten Situbondo yang perlu dikembangkan sesuai potensi di daerah yakni jurusan kelautan, perikanan, peternakan dan pertanian bahkan juga kehutanan," ujar Kepala Kantor Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jatim, Wilayah Kabupaten Situbondo, Suroso di Situbondo, Sabtu.

Ia mengatakan sudah menyosialisasikan kepada seluruh kepala sekolah guna melakukan analisis konteks atau analisa kebutuhan di sekolah sesuai potensi daerah serta tidak terus mengembangkan jurusan multimedia (mengurangi).

Selama ini, katanya, seluruh SMK Negeri maupun SMK Swasta banyak yang mengedepankan pendidikan kejuruan multimedia sastra, manajemen dan lainnya, sedangkan potensi di daerah seperti peternakan dan kelautan belum ada.

"Kami sudah beberapa kali menyampaikan kepala sekolah SMK, dan mereka menyambut baik dan akan melakukan analisa kebutuhan sekolah dengan menambah jurusan. Pada intinya sekolah melakukan analisa di daerah sekolah itu sendiri apa yang dibutuhkan," ucapnya.

Menurut Suroso, mengembangkan pendidikan vokasi potensi daerah itu sesuai harapan pemerintah, mengingat perkembangan penduduk luar biasa dan menghadapi perdagangan bebas yang membutuhkan vokasional (keterampilan).

"Kendati selama ini jurusan peternakan dan kelautan serta pertanian masih kurang tertarik bagi siswa, akan tetapi nanti bagaimana kami akan mengemasnya supaya siswa tertarik terhadap kejuruan potensi daerah yang ada di Situbondo," tuturnya.

Ia menambahkan, jumlah SMK di Kota Santri ini lebih banyak bila dibandingkan SMA, yakni SMK Negeri sebanyak 6 sekolah dan SMK swasta 34 sekolah. Sedangkan SMA Negeri 9 sekolah dan SMA swasta 7 sekolah.

"Pengembangan pendidikan kejuruan ini adalah keinginan pemerintah agar SMK lebih banyak daripada SMA, karena anak-anak ketika sudah keluar dari sekolah dapat langsung bekerja dan sudah memiliki keterampilan serta keahlian," ujarnya.

Sementara Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Panji, Kabupaten Situbondo, Kumudati mengatakan menyambut baik apa yang dinginkan pemerintah dalam pengembangan pendidikan vokasi potensi daerah.

"Kalau di sekolah kami untuk kejuruan sesuai potensi daerah itu sudah ada yaitu teknologi pengolahan hasil pertanian pangan dan perikanan dan untuk sementara masih belum bisa menambah jurusan seperti kelautan dan peternakan karena laboratorium yang terbatas serta tenaga juga terbatas," katanya. (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017