Surabaya (Antara Jatim) - Universitas Kristen (UK) Petra Surabaya bersama Netherlands Organization for Internasional Cooperation in Higher Education (Nuffic-Neso) menyosialisasikan beasiswa kuliah ke Belanda bagi warga Surabaya di kampus setempat, Jumat.

Rektor UK Petra Prof Rolly Intan  di sela acara "Holland Scholarship Day" di kampus setempat mengatakan ini adalah tahun kesekian kerja sama UK Petra bersama Nuffic Neso. Menurutnya kerja sama dengan Pemerintah Belanda terutama Nuffic Neso sangat menguntungkan bagi kedua pihak.

"Kerja sama itu membuka kesempatan yang lebar bagi mahasiswa UK Petra untuk melanjutkan kuliahnya di Belanda. Belanda sebagai negara ekonomi tinggi di dunia cocok sebagai salah satu alternatif yang bagus untuk mahasiswa UK Petra," kata Rolly Intan.

Selain terbuka kesempatan bagi lulusan UK Petra, kerja sama tersebut juga meliputi mahasiswa Belanda yang setiap tahun datang untuk belajar di UK Petra.

"Setiap tahun 30 mahasiswa Belanda belajar ke Petra. Ini juga salah satu cara memperkenalkan UK Petra kepada dunia," katanya.

Direktur Nuffic Neso Indonesia Mervin Bakker mengatakan rata-rata 1.500 mahasiswa Indonesia melanjutkan kuliah ke Belanda. Hal itu lantaran Pemerintah Belanda juga menyediakan beragam beasiswa.

"Beasiswa itu merupakan bagian dari kesepakatan bilateral Pemerintah Belanda dan Indonesia untuk peningkatan kompetensi sumber daya manusia," katanya.

Dia menambahkan, dalam sosialisasi tersebut, warga indonesia, baik pelajar, profesional maupun umum akan diedukasi mengenai berbagai pilihan beasiswa dan mendapatkan informasi yang komprehensif terkait beasiswa di Belanda.

Salah satu beasiswa yang biasanya diminati, kata Mervin adalah Studeren in Nederland (StuNed), yang menyediakan beasiswa untuk pendidikan master (S2), program short course, dan tailor made training khusus untuk warga negara Indonesia.

“Dengan diadakan Holland Scholarship Day ini akan membuat para calon penerima beasiswa antusias dan mereka dapat memastikan dan menyesuaikan beasiswa yang diinginkan untuk mencoba meraih kesusksesan,” kata dia.

Dalam kesempatan tersebut, dirinya menambahkan, beasiswa dengan jurusan yang paling diminati adalah jurusan bisnis dan ekonomi dan jumlah pelamar beasiswa meningkat setiap tahunnya sejak 2015.

“Hanya saja tren saat ini juga mulai berkembang pada teknik pengairan dan ketahanan pangan agraris. Sesuai dengan potensi di Indonesia,” lanjutnya.

Pembiayaan beasiswa akan ditentukan setelah proses seleksi secara administrasi dilakukan melalui online. Baik pembiayaan penuh oleh pemerintah Belanda atau support dari sejumlah pihak.

“Tidak ada persyararatan untuk kembali ke Indonesia, seperti kalau tidak mau kembali ke negaranya akan di denda saat selesai study. Tetapi biasanya pasti kembali ke Indonesia. Belanda memberikan kesempatan bekerja selama 1 tahun di sanauntuk menmbah pengalaman kerja di lapangan,”pungkasnya.

Sementara itu Penasihat Pendidikan Kedutaan Besar Belanda, Sarah Spronk mengungkapkan tren pelajar indonesia untuk menempuh pendidikan di Belanda sedang dikembangkan. Nantinya, kompetensi tidak hanya di bidang bisnis, tetapi juga hukum, pengelolaan perairan, agraria dan pangan.

“Kriteria beasiswa ini tanpa melalui tes atau wawancara, semuanya berdasarkan besarnya seleksi administrasi,” tambahnya. (*)

Pewarta: willy irawan

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017