Surabaya (Antara Jatim) - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) meningkatkan kredit sindikasi dari Rp1,1 triliun pada 2016 menjadi Rp1,6 triliun di tahun ini untuk memperkuat insfrastruktur di wilayah setempat.

"Tahun 2017 ini, kredit sindikasi kami akan perkuat untuk pertumbuhan insfrastruktur di Jatim," ujar Direktur Utama PT Bank Jatim Tbk, R Soeroso, kepada wartawan di sela Rapat Umum Pemegang Saham Tahun Buku 2016 di kantor Bank Jatim di Surabaya, Selasa.

Menurut dia, di Jatim masih banyak infrastruktur yang belum tergarap maksimal sehingga sangat diperlukan kredit sindikasi, yaitu pinjaman atau kredit yang diberikan secara bersama oleh lebih dari satu bank kepada debitur tertentu.

Sejumlah proyek yang pembiayaannya berasal dari Bank Jatim antara lain Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Soetomo yang anggarannya mencapai Rp 1,5 triliun dan dibiayai secara bertahap, yang pembangunannya diajukan Rp500 miliar terlebih dahulu.

Selain itu, kata dia, terdapat proyek jalan tol yang nilai pembiayaannya mencapai Rp2 triliun, seperti proyek jalan tol yakni Tol Pandaan-Malang dan Tol Surabaya-Kertosono, kemudian proyek pelabuhan di Probolinggo yang masih dalam proses, serta lembaga pendidikan.

"Dengan kehadiran Bank Jatim dalam pembiayaan, diharapkan mampu berkontribusi positif terhadap pembangunan ekonomi Jatim. Bahkan, kredit sindikasi di luar provinsi Jatim juga akan dikurangi untuk memperkuat di dalam Jatim," ucapnya.

Sementara itu, di tengah ketidakstabilan kondisi perekonomian global tahun 2016, Bank Jatim dinilainya masih mampu menunjukkan pertumbuhan dan kinerja keuangan bangus dibandingkan periode sama tahun sebelumnya (year on year).

Berdasarkan laporan keuangan tahun buku 2016, total asetnya meningkat sebesar 0,54 persen dari Rp42,83 triliun menjadi Rp43,03 triliun, labanya sebelum pajak tercatat Rp1,45 triliun tumbuh 15,13 persen dari Rp1,26 triliun (year on year), serta laba bersih Bank Jatim tercatat Rp1,03 triliun atau tumbuh 16,25 persen dari Rp885,7 miliar menjadi (year on year).

Sedangkan, lanjut dia, dalam sektor dana pihak ketiga dan pembiayaam, sektor tabungan dan kredit konsumsi, Bank Jatim masih mendominasi pertumbuhan selama 2016.

Ia menjelaskan, tabungan mencatat pertumbuhan 12,61 persen (year on year) atau sebesar Rp14,36 triliun, kredit konsumsi tumbuh 8,89 persen atau sebesar Rp19,80 triliun.

"Hal ini menunjukkan peningkatan kepercayaan masyarakat khususnya nasbah Bank Jatim. Tercatat selama lebih 14 tahun, CASA rasio selalu berada diatas 65 persen. Di tahun 2016, CASA rasio menunjukkan 78,12 persen," katanya. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017