Pasuruan (Antara Jatim) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pasuruan menyatakan jika banjir yang terjadi di Kraton Pasuruan, Jawa Timur tinggal 20 centimeter atau mulai surut dari ketinggian awal sekitar 50 centimeter.

Kepala Pelaksana BPBD Pasuruan Bakti Jati Permana, Selasa mengatakan, saat ini air sudah mulai surut tinggal sekitar 20 centimeter.

"Dengan menyusutnya air banjir ini membuat sejumlah kendaraan yang sebelumnya terjebak macet sudah bisa lewat, baik itu kendaraan besar atau juga kecil," katanya saat dikonfirmasi.

Ia mengemukakan, banjir yang terjadi di Kraton Pasuruan ini sudah menjadi langganan setiap kali terjadi hujan deras yang mengguyur wilayah setempat atau juga banjir kiriman dari Malang.

"Kami tidak bisa berbuat banyak, karena untuk menyurutkan ketinggian air yang ada di wilayah setempat hanya mengandalkan pasang surut air laut," tuturnya.

Ia menjelaskan, normalisasi Sungai Welang yang menjadi salah satu penyebab banjir di wilayah ini harus dilakukan supaya tidak menjadi langganan banjir, mengingat wilayah ini termasuk rendah dan berdekatan dengan laut.

"Kami juga tidak bisa mengandalkan pompa air karena tidak ada tempat untuk pembuangan air banjir ini, sekalipun ada tentunya air tersebut akan menggenangi rumah dan juga areal persawahan yang ada di Pasuruan," jelasnya.

Sebelumnya, Jalur Surabaya - Banyuwangi di Kraton, Pasuruan, Jawa Timur kembali terendam banjir akibat luapan Sungai Welang yang menyebabkan jalur untuk sementara ditutup.

Jalan raya terendam air setinggi antara 60 centimeter hingga 1 meter, menyebabkan kendaraan dari arah Surabaya maupun arah Banyuwangi tak bisa melintas sejak Senin (30/1) hingga Selasa (31/1) pagi.(*)

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017