Bondowoso (Antara Jatim) - Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Bondowoso, Jawa Timur, mencatat telah memiliki 12.000 orang pedonor yang aktif menyumbangkan darahnya setiap tiga bulan dan bahkan ribuan pedonor tersebut siap dipanggil setiap saat jika ada yang membutuhkan.

"Untuk kebutuhan dan pelayanan darah hingga saat ini tidak ada komplain atau ketika rumah sakit di Bondowoso membutuhkan darah selalu terpenuhi dan peralatan-peralatan baru yang ada sudah berfungsi dan beropersi dengan baik," ujar Ketua PMI Cabang Bondowoso Miftahul Huda di Bondowoso, Rabu.

Ia mengemukakan bahwa dari 12 ribu pendonor aktif sudah dilakukan pemilahan guna memudahkan petugas PMI setempat menghubungi para pendonor ketika sudah tiba waktunya mendonorkan darahnya.

Selain itu, katanya, dari ribuan pendonor aktif tersebut juga dilakukan pemilahan sebagian besar pendonor yang siap dihubungi kapan saja saat ada seseorang yang membutuhkan darahnya secara mendadak.

"Kalau pendistribusian darah dan trombosit sejak November hingga Desember 2016 meningkat rata-rata 700-800 kantong darah per bulannya, bila dibandingkan bulan sebelumnya hanya sekitar 400 kantong per bulan," tuturnya.

Mifta mengatakan, meningkatnya distribusi darah maupun trombosit yang dibutuhkan seiring banyaknnya pasien di rumah sakit di wilayah Bondowoso juga bertambah, seperti penderita demam berdarah dengue (DBD) yang membutuhkan trombosit.

Ia menambahkan, PMI Bondowoso tidak hanya mendistribusikan darah dan trombosit ke rumah sakit di Kota Tapai, itu melainkan juga telah mendistribusikan darah ke rumah sakit di luar kabupaten.

"Sesuai permintaan dari kabupaten tetangga kami juga telah mengirim darah maupun trombosit yang setiap bulannya tercatat sebanyak 200 kantong darah," ucapnya. (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017