Bojonegoro (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, Jawa Timur, akan mengusahakan KUD Padangan yang dijadikan percontohan koperasi dengan anggota petani bisa memperoleh anggaran untuk pengembangan usaha dari Pertamina.
"Kami terus mengupayakan agar KUD Padangan memperoleh anggaran dari Pertamina, sebab merupakan percontohan KUD dengan anggota petani," kata Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Bojonegoro Elzadeba, di Bojonegoro, Rabu.
Dengan demikian, menurut dia, posisi KUD Padangan sama dengan KUD di Sukabumi, Banyumas, Demak, di Jawa Tengah dan Lampung, yang memperoleh anggaran dari Pertamina sebagai percontohan koperasi dengan anggota petani.
"Ya sama dengan daerah lainnya juga memperoleh anggaran dari Pertamina," ucapnya menegaskan.
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Anak Agung Gede Ngurah Puspayogam sebelumnya, menyatakan KUD Padangan bisa menjadi percontohan koperasi dengan anggota petani bersama dengan daerah lainnya.
Di daerah yang menjadi percontohan, lanjut dia, memperoleh alokasi anggaran dari Pertamina melalui Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) untuk berbagai kegiatan pertanian.
Besarnya anggaran Rp13,4 juta per hektare dengan luas cakupan lahan pertanian masing-masing daerah 1.000 hektare.
“Di Sukabumi KUD yang mengolah hasil pertanian anggotanya dari petani sudah berjalan sejak Desember 2016. Yang dijual beras,” jelasnya.
Hanya saja, menurut dia, dalam pelaksanaanya KUD Padangan harus mendirikan Badan Usaha Milik Rakyat (BUMR).
Ketua KUD Padangan, Bojonegoro Mihandri mengatakan sudah membuat perencanaan untuk mengembangkan usaha penggilingan dan pengeringan padi dengan alokasi anggaran mencapai Rp65 miliar.
Sesuai rencana, lanjut dia, anggota petani yang menjadi anggota tidak hanya di wilayah KUD Kecamatan Padangan, tetapi juga kecamatan lainnnya, sebab lahan di Kecamatan Padangan hanya seluas 1.967 hektare.
Sesuai data KUD Padangan berdiri sejak 1981 dan sekarang ini memiliki 735 anggota, dengan bidang usaha distributor pupuk, pangan, simpan pinjam, penyaluran elpiji dan properti.
Aset KUD Padangan yang memiliki berbagai bidang usaha mencapai Rp37,5 miliar dengan SHU bisa mencapai Rp750 juta per tahunnya.
"Prinsipnya kami siap menjadi percontohan koperasi dengan anggota petani," tambahnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017
"Kami terus mengupayakan agar KUD Padangan memperoleh anggaran dari Pertamina, sebab merupakan percontohan KUD dengan anggota petani," kata Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Bojonegoro Elzadeba, di Bojonegoro, Rabu.
Dengan demikian, menurut dia, posisi KUD Padangan sama dengan KUD di Sukabumi, Banyumas, Demak, di Jawa Tengah dan Lampung, yang memperoleh anggaran dari Pertamina sebagai percontohan koperasi dengan anggota petani.
"Ya sama dengan daerah lainnya juga memperoleh anggaran dari Pertamina," ucapnya menegaskan.
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Anak Agung Gede Ngurah Puspayogam sebelumnya, menyatakan KUD Padangan bisa menjadi percontohan koperasi dengan anggota petani bersama dengan daerah lainnya.
Di daerah yang menjadi percontohan, lanjut dia, memperoleh alokasi anggaran dari Pertamina melalui Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) untuk berbagai kegiatan pertanian.
Besarnya anggaran Rp13,4 juta per hektare dengan luas cakupan lahan pertanian masing-masing daerah 1.000 hektare.
“Di Sukabumi KUD yang mengolah hasil pertanian anggotanya dari petani sudah berjalan sejak Desember 2016. Yang dijual beras,” jelasnya.
Hanya saja, menurut dia, dalam pelaksanaanya KUD Padangan harus mendirikan Badan Usaha Milik Rakyat (BUMR).
Ketua KUD Padangan, Bojonegoro Mihandri mengatakan sudah membuat perencanaan untuk mengembangkan usaha penggilingan dan pengeringan padi dengan alokasi anggaran mencapai Rp65 miliar.
Sesuai rencana, lanjut dia, anggota petani yang menjadi anggota tidak hanya di wilayah KUD Kecamatan Padangan, tetapi juga kecamatan lainnnya, sebab lahan di Kecamatan Padangan hanya seluas 1.967 hektare.
Sesuai data KUD Padangan berdiri sejak 1981 dan sekarang ini memiliki 735 anggota, dengan bidang usaha distributor pupuk, pangan, simpan pinjam, penyaluran elpiji dan properti.
Aset KUD Padangan yang memiliki berbagai bidang usaha mencapai Rp37,5 miliar dengan SHU bisa mencapai Rp750 juta per tahunnya.
"Prinsipnya kami siap menjadi percontohan koperasi dengan anggota petani," tambahnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017