Surabaya (Antara Jatim) - Perkumpulan Obsetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) Surabaya menggelar aksi sosial peduli kematian ibu hamil di acara Car Free Day, Minggu, guna mensosialisasikan tingginya angka kematian ibu (AKI) hamil di Indonesia kepada masyarakat.

"Di tahun ini diprediksi ada 4.000 ibu hamil di Indonesia yang akan meninggal. Angka ini diambil dari angka kematian ibu yang meninggal dari tahun ke tahun," Ketua Penurunan Angka Kematian Ibu dan Bayi (Penakib)   POGI Surabaya, Dr dr Agus Sulistyono,SpOG(K).

Dia mengatakan, walau terus mengalami penurunan, kasus tersebut di Indonesia masih dalam kategori tinggi dibandingkan negara-negara lain seperti Singapura dan Malaysia.

Di Jawa Timur sendiri, dari data Posko Penanggulangan Angka Kematian Ibu (Penakib) Perkumpulan Obsetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) Surabaya, AKI pada 2016 sejumlah 520 orang sedangkan di Surabaya 35 orang.

"Artinya tahun ini akan ada 35 ibu hamil di Surabaya yang akan meninggal, di Jatim akan ada 520 orang dan di Indonesia ada 4 ribu ibu hamil yang tidak bisa kita selamatkan," ujarnya.

Menurutnya, angka yang masih sangat tinggi ini sebenarnya bukan karena penyakitnya melainkan karena kekurangpedulian ibu dan lingkungan sekitar. Kepedulian untuk memeriksakan kehamilannya ke dokter kandungan atau ke bidan.

Padahal, kematian ibu hamil ini kata Agus 90 persen bisa dicegah (prevensi) dan diprediksi. Karena kematian ibu paling tinggi itu karena hipertensi dan kedua karena pendarahan. Kalau hipertensi, dari awal sudah bisa intervensi bagaimana itu bisa ditangani sehingga kematian itu bisa dihindari.

"Memang ada tiga penyebab terjadinya kematian ibu hamil yang tinggi. Pertama karena si ibunya, kedua karena tenaga medisnya dan ketiga karena lingkungannya. Untuk tenaga medis yang kurang memadai sekarang tenaga medis ini sedang kita benahi," tambah Agus.

Ketua POGI Surabaya, Dr dr Brahmana Askandar, SpOG (K) mengatakan aksi di Taman Bungkul ini sengaja dilakukan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat luas agar lebih peduli terhadap kesehatan reproduksi terutama ibu hamil. Ada 350 dokter kandungan yang terlibat dalam acara ini.

"Ada banyak hal yang ingin kita bagi di sini. Tapi poin penting bagi kita adalah menurunkan angka kematian ibu," tandasnya.

Sementara itu, acara ini disambut antusias para pengunjung CFD. Mereka melakukan konsultasi bersama pasangan terutama ibu hamil.

"Senang ya, bisa ngobrol banyak dengan dokter. Gratis lagi. Kalau bayar berapa duit. Beruntung saya hari ini ke Bungkul," tutur Yuanita yang datang bersama suaminya Budiyanto.(*)

Pewarta: willy irawan

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017