Malang, (Antara Jatim) - Program kuliah kerja nyata (KKN) yang digelar Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) pada periode 2 tahun akademik 2016/2017 fokus pada tiga problem sosial dan ekonomi yang ada di 33 desa di sejumlah wilayah Jawa Timur.    
    
Kepala Divisi KKN dan Pengemabngan Wilayah Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat UMM, Amir Syarifuddin, Kamis mengemukakan ketuga program yang menjadi fokus mahasiswa KKN itu adalah dua program Kementerian Sosial dan satu program Kemenristek Dikti.
    
"Tiga program tersebut masing-masing adalah perbaikan rumah tidak layak huni (Rutilahu), Kelompok Usaha Bersama (Kube) dan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) bagi Wilayah (IbW)," kata Amir Syarifuddin saat melepas 924 mahasiswa KKN UMM periode 2  tahun akademik 2016/2017 di UMM Dome.
    
Menurut dia, ratusan mahasiswa yang mengikuti program KKN tersebut akan ditempatkan di 33 desa yang tersebar di wilayah Kabupaten Malang, Kota Batu, Pacitan, Probolinggo, dan Pasuruan.
    
Ia mengemukakan ketiga program yang juga menjadi problem sosial ekonomi di tengah masyarakat itu merupakan program lanjutan yang sudah dilaksanakan KKN periode sebelumnya. Selain ketiga program yang menjadi fokus, ada beberapa yang tetap menjadi program reguler KKN, yakni meliputi bidang keagamaan, budaya, lingkungan, dan kesehatan.
    
Sedangkan untuk program IbW, lanjutnya, ada 6 desa yang akan mengimplementasikannya dengan dipadu beragam program lainnya sesuai potensi masing-masing desa yang menjadi lokasi KKN.
    
Sementara itu dalam sambutan pelepasan ratusan mahasiswa yang akan diterjunkan ke desa-desa untuk melaksanakan program KKN tersebut, Rektor UMM Fauzan menyatakan mahasiswa yang sedang melakukan KKN adalah salah satu martil UMM yang masuk ke jantung-jantung pedesaan.
    
Oleh karena itu, katanya, mahasiswa patut menunjukkan bahwa mereka memiliki kompetensi yang dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat. "Konsekuensi logis dari mahasiswa yang ada di desa adalah anggapan sebagai kaum elit dan terpelajar. Oleh karenanya, manfaatkan imej itu untuk mempengaruhi dan memberdayakan masyarakat sesuai program yang kalian usung," pesan Fauzan kepada mahasiswa.
    
Fauzan juga mengingatkan agar mahasiswa tidak melakukan perbuatan yang berlawanan dengan misi KKN dan tetap menjunjung tinggi sopan santun serta adat masyarakat desa setempat, sebab 50 persen keberhasilan KKN mahasiswa ditentukan oleh keberhasilan dalam beradaptasi dengan masyarakat.
    
"Kalau adaptasi kalian berhasil, maka program akan berhasil. Sebaliknya jika adaptasi gagal, jangan harap program akan terlaksana dengan baik," paparnya.(*)

Pewarta: Endang Sukarelawati

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017