Madiun (Antara Jatim) - Ratusan makam di Desa Purworejo dan Kedungrejo Kecamatan Pilangkenceng, Kabupaten Madun, Jawa Timur terdampak pembagunan proyek jalan tol Solo-Kertosono ruas Ngawi-Kertosono yang melintasi kabupaten setempat hingga terpaksa harus dipindahkan oleh para ahli warisnya.

Kepala Desa Purworejo Bambang Sumitro di Madiun, Kamis, mengatakan sesuai hasil pendataan, total terdapat sekitar 865 makam yang terdampak di dua desa dan akan pindahkan oleh ahli waris secara bertahap.

"Makam tersebut dipindahkan ke lokasi baru yang telah disediakan oleh pihak pembangun Tol Solo-Kertosono sebagai tempat pemakaman umum (TPU) baru yang berjarak sekitar 500 meter dari TPU lama yang dibongkar," ujar Bambang kepada wartawan.

Adapun, lahan TPU baru yang disediakan oleh pelaksana proyek tersebut memiliki luas sekitar 2.000 meter persegi. Sedangkan luas lahan TPU lama hanya sekitar 1.000 meter persegi.

Selain telah menyediakan lahan pengganti, pihak pembangun tol juga memberikan dana kompensasi bagi masing-masing ahli waris yang makam keluarganya terdampak dengan nilai total mecapai Rp2 miliar lebih.

Bambang mejelaskan, proses pemindahan ratusan makam tersebut diperkirakan memerlukan waktu hingga 60 hari ke depan, sejak kemarin.

Diharapkan setelah proses pemindahan makam selesai, pembangunan proyek jalan tol ruas Ngawi-Kertosono di Magetan dapat segera dilakukan dan berjalan lancar.

Seperti diketahui, jalan tol Solo-Kertosono ruas Ngawi-Kertosono akan dibangun melintasi tiga Kabupaten, yakni Madiun, Magetan, dan Ngawi. Adapun pengerjaannya dilakukan oleh PT Waskita Karya (Persero) melalui rekanan PT Ngawi Kertosono Jaya Baru.

Terdapat ribuan bidang lahan di masing-masing kabupaten yang terdampak proyek pembangunan tersebut. Sebagian telah selesai dibebaskan dan sebagian lainnya masih dalam proses.

Sementara, secara keseluruhan tol Solo-Kertosono merupakan bagian dari jalan tol Trans Jawa sepanjang 615 kilometer. Proyek tersebut sempat mangkrak, namun pada pemerintahan Presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla mulai dikebut agar bisa selesai pada tahun 2017 dan beroperasi pada tahun 2018. (*)

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017