Surabaya (Antara Jatim) - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menargetkan penuntasan pengerjaan frontage road (FR) Jalan Ahmad Yani sisi barat dan jalan Middle East Ring Road (MERR II C) selama 2017.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan (Bappeko) Kota Surabaya, Agus Imam Sonhaji, di Surabaya, Selasa, mengatakan FR dan MERR menjadi prioritas Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dalam pembangunan di tahun 2017.

"Kenapa fokus itu? Karena itu yang paling memengaruhi dalam menunjang perekonomian di Kota Surabaya. Jalannya diperbanyak supaya lalu lintas semakin lancar dan ekonomi masyarakat akan meningkat," kata Agus Imam Sonhaji.

Selain FR sisi barat dan MERR II C, lanjut dia, beberapa proyek lainnya yang juga menjadi target pengerjaan di tahun ini adalah melanjutkan box culvert di Banyu Urip serta Jalan Lingkar Luar Barat (JLLB) dan jalan Lingkar Luar Timur (JLLT).

Menurut dia, dari total kekuatan APBD Kota Surabaya sebesar Rp8,5 triliun di tahun 2017, 11 persen di antaranya diperuntukkan bagi infrastruktur, di antaranya untuk pembebasan persil sebagai tindak lanjut penuntasan FR sisi barat dan juga MERR.

Untuk FR sisi barat yang terhenti di depan Rumah Sakit Islam, kata dia, akan dilanjutkan hingga sungai Kali Mas. "FR akan dilanjutkan mentok sampai sungai lalu turun ke Joyoboyo. Ada persilnya masyarakat (di Pulo Wonokromo). Nanti kami akan tata. Utamanya bagaimana merelokasi warga yang menempati stan-stan. Nanti juga akan dibangun jembatan di atas sungai. Tapi untuk jembatan ini dibangun 2018," ujarnya.

Sejauh ini, lanjut dia, kemanfaatan FR sisi barat dalam fungsinya memecah kepadatan lalu lintas di Jalan A Yani, sudah bisa dirasakan masyarakat. Meskipun, masih ada beberapa bottle neck di bundaran Dolog ataupun di perlintasan kereta api sebelah utara Royal Plaza. Tetapi tidak sepadat sebelumnya ketika belum ada FR.

"Nanti bila FR ini sudah tuntas, akan bisa mengurai separoh kemacetan di kawasan itu," ujar mantan Kepala Dinas Cipta Karya ini.

Sementara untuk MERR II C, lanjut dia, dari total panjang jalan 6,25 kilometer, sepanjang 4,65 kilometer telah selesai. Selanjutnya, untuk 1,6 kilometer masih dalam proses pembebasan dan pengosongan lahan.

Agus menyebut, untuk penyiapan lahan, Pemkot yang menyiapkan. Adapun untuk pengerjaan fisik dilakukan oleh pemerintah pusat.(*)

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017