Sidoarjo (Antara Jatim) - Siswa Sekolah Madrasah Ibtidaiyah (MI) Sunan Kalijogo, Wonoayu, Sidoarjo, Jawa Timur mencabuti paku yang menancap di pohon di lingkungan sekolah mereka dalam rangka memperingati hari sejuta pohon sedunia.
Salah satu siswi MI Sunan Kalijogo, Riska Nur Amalia, Selasa mengatakan, dirinya mengaku kesulitan saat mencabut paku yang berada di pohon karena paku tersebut sudah berkarat.
"Paku ini sudah berkarat sehingga kami sulit mencabutnya. Tapi alhamdulillah, paku tersebut bisa kami cabut meski dengan perjuangan keras," katanya.
Ia mengemukakan, kegiatan cabut paku ini dilakukan dalam rangka memperingati hari sejuta pohon sedunia yang diperingati setiap tanggal 10 Januari.
"Aksi ini sebagai upaya melestarikan lingkungan agar pohon tetap tumbuh sehat dan tidak mati," katanya.
Puluhan siswa dan guru MI Sunan Kalijogo ini, menyerbu beberapa pohon yang berada di depan sekolah mereka guna mencabut paku yang tertancap di pohon.
Dengan menggunakan alat seadanya seperti catut, tang dan palu catut, siswa dan guru ini langsung mencabuti paku yang berada di pohon.
Paku-paku ini bekas atribrut atau iklan yang dipasang di pohon oleh orang yang tidak bertanggung jawab.
Dengan antusias, siswa dan guru ini mencabuti paku. Paku-paku ini diduga sudah beberapa bulan berada di pohon sehingga siswa dan guru ini harus mengeluarkan seluruh kekuatannya untuk bisa mencabut pakut tersebut.
Selain mencabut paku yang berada di pohon, puluhan siswa dan guru ini juga melakukan aksi tanam pohon. Sejumlah pohon ini ditanam di sekitar halaman sekolah sebagai upaya untuk melestarikan lingkungan.
Kepala sekolah MI Sunan Kalijogo, Achmad Syamsudin mengatakan, bahwa selain makanan dan minuman sebagai kebutuhan hidup manusia, pohon juga merupakan kebutuhan manusia yakni bernafas atau menghirup oksigen yang dikeluarkan oleh pohon.
"Oleh sebab itu, kami mengajak kepada para siswa dan guru agar turut berpartisipasi melestarikan lingkungan agar pohon-pohon ini tetap tumbuh sehat dan tidak mati," katanya.
Pihaknya juga mengajak para guru dan anak didik supaya turut serta menyosialisasikan kepada masyarakat sekitarnya, bahwa dengan mencabut paku dan menanam pohon ini merupakan wujud sosial terhadap alam.
"Dengan mencabut paku kami berupaya pohon-pohon ini tetap tumbuh sehat. Kami juga menghimbau kepada masyarakat supaya tidak memasang iklan di pohon dengan cara memaku atribut iklan tersebut," katanya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017