Sidoarjo, (Antara Jatim) - Warga Desa Kalidawir, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur mendatangi balai desa setempat untuk mempertanyakan beredarnya uang Rp1,2 juta yang disebarkan melalui amplop kepada sekitar 216 kepala keluarga (KK) di tiga RT setempat.
Salah seorang warga Basori Alwi, Senin mengatakan, warga resah dengan adanya uang yang diserahkan melalui ketua RW 2 Arifin yang tidak jelas asal usulnya.
"Warga yang resah menduga uang Rp1,2 juta tersebut berasal dari Lapindo Brantas Inc untuk kompensasi perbaikan pipa gas yang bocor. Masak Arifin pakai uangnya sendiri kan gak mungkin. Jika berasal dari temannya ya siapa ungkapkan biar warga tahu," katanya.
Dia mengungkapkan, keresahan warga yang menerima uang maupun tidak memang cukup beralasan karena hingga saat ini warga juga kebingungan dengan uang yang diisikan di dalam amplop bertuliskan Hamba Allah.
"Pasti ada sesuatu hal dibalik uang tersebut. Kami ingin tahu," katanya.
Meski sejumlah warga bertanya tentang asal usul uang tersebut, Arifin tetap pada pendiriannya dan ngotot jika uang tersebut berasal dari temannya yang tidak mau disebutkan namanya.
"Bukan dari Lapindo. Uangnya berasal dari teman saya yang ingin beramal," katanya.
Ia mengatakan, total uang yang diberikan sebanyak Rp350 juta yang diberikan kepada 2016 KK di RT 5, 6 dan 7. Uang tersebut murni diberikan untuk membantu warga dan tidak berasal dari kepentingan apapun.
"Tidak dari pemerintah maupun Lapindo. Bisa dikroscek langsung saya siap," katanya.
Kepala Desa Kalidawir M Anas mengatakan, Arifin memang tidak berkoordinasi dengan pihak desa terkait pemberian uang tersebut.
"Beredarnya uang tersebut juga menimbulkan kegelisahan warga Desa Kalidawir. Warga bertanya-tanya uang dari mana yang mereka terima. Ada dugaan terkait perbaikan pipa gas oleh Lapindo," katanya.
Dia menambahkan, masih akan berkoordinasi untuk memastikan asal usul uang tersebut. Pihaknya juga akan mengklarifikasi uang tersebut ke Lapindo.
"Pertemuan ini memang tidak ada hasilnya karena saudara Arifin juga tidak mengaku siapa pemberi uang tersebut," katanya.
Terpisah, Manager Public Relation Lapindo Brantas Inc Arief Setyo Widodo mengaku, Lapindo tidak terlibat dalam pembagian uang kepada warga Desa Kalidawir. Selama ini bentuk kompensasi yang diberikan dilewatkan pada CSR untuk membangun sejumlah infrastruktur.
"Kami tidak bisa berikan bantuan berupa uang tunai," katanya.
Pria yang akrab disapa Yoyok ini mengatakan, beredarnya uang Rp1,2 juta kepada warga tersebut dipastikan berasal dari pihak lain.
"Meski pipa dari gas milik Lapindo pernah bocor di Desa Kalidawir namun bentuk kompensasi tidak berupa uang tunai. Kami bangun pelengsengan dan penerangan jalan," katanya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017