Surabaya (Antara Jatim) - Koordinator Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) Wilayah VII Jawa Timur menargetkan 1.600 proposal dana hibah Perguruan Tinggi Swasta di wilayahnya terdanai.
"Tahun 2016 PTS di wilayah kami berhasil mendapatkan dana hibah untuk 1.406 proposal. Sedangkan tahun ini, kopertis menargertkan 1.600 proposal yang terdanai," kata Koordinator Kopertis VII Jawa Timur, Prof Soeprapto di Unitomo, Surabaya, Selasa.
Prof Soeprapto mengungkapkan pihaknya berupaya mengatrol produktivitas dosen di kampus swasta se-Jawa Timur untuk melakukan penelitian di berbagai bidang. Targetnya, dengan meningkatkan jumlah judul penelitian, maka serapan anggaran akan lebih besar. Seperti anggaran tahun lalu yang terserap hampir Rp 40 miliar.
“Tahun 2016 Kopertis VII menempati urutan pertama, teratas dengan dosen terbanyak yang melakukan penelitian dengan pembiayaan pemerintah. Urutan kedua ditempati Kopertis DKI,” ungkapnya usai menghadiri pelantikan dekan dan wakil dekan dari delapan fakultas dan enam lembaga di Unitomo.
Untuk itu pihaknya akan mendorong agar lebih banyak dosen yang aktif mengajukan proposal penelitian. Besaran dana untuk tiap penelitian berkisar antara Rp 20 juta hingga Rp 200 juta.
“Kami akan mengadakan pelatihan pembuatan proposal penelitian bagi para dosen. Selain itu, prosedur laporan penelitian melalui surat pertanggungjawaban (SPj) sekarang lebih mudah,” lanjutnya.
Dikatakannya, tahun 2017, prosedur pertanggungjawaban tidak lagi harus menyertakan kuitansi. Sehingga pengerjaan Spj jauh lebih mudah dan dosen bisa lebih fokus pada penelitiannya.
“Tahun 2016 ada 1.406 judul penelitian mampu menyedot anggaran pemerintah sekitar Rp 40 miliar. Anggaran ini lewat saja di Kopertis. Artinya, langsung ditujukan ke kampus masing-masing dan laporannya ke Kopertis,” paparnya.
Sementara itu, Rektor Unitomo Bachrul Amiq mengungkapkan pihaknya merupakan perguruan tinggi Madya yang mendapat alokasi dana hibah hingga Rp 2 miliar pertahunnya. Namun, tahun lalu, dana yabg terserap hanya sekitar Rp 400 juta. Sehingga pihaknya debgan kepemimpinan baru di beberapa fakultas akan mendorong agar lebih adanya inovasi dalam penelitian.
“Ini tugas kami untuk memotivasi dosen-dosen agar lebih bersemangat untuk melakukan penelitian, agar dana dari Dikti bisa terserap maksimal,” pungkasnya (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017
"Tahun 2016 PTS di wilayah kami berhasil mendapatkan dana hibah untuk 1.406 proposal. Sedangkan tahun ini, kopertis menargertkan 1.600 proposal yang terdanai," kata Koordinator Kopertis VII Jawa Timur, Prof Soeprapto di Unitomo, Surabaya, Selasa.
Prof Soeprapto mengungkapkan pihaknya berupaya mengatrol produktivitas dosen di kampus swasta se-Jawa Timur untuk melakukan penelitian di berbagai bidang. Targetnya, dengan meningkatkan jumlah judul penelitian, maka serapan anggaran akan lebih besar. Seperti anggaran tahun lalu yang terserap hampir Rp 40 miliar.
“Tahun 2016 Kopertis VII menempati urutan pertama, teratas dengan dosen terbanyak yang melakukan penelitian dengan pembiayaan pemerintah. Urutan kedua ditempati Kopertis DKI,” ungkapnya usai menghadiri pelantikan dekan dan wakil dekan dari delapan fakultas dan enam lembaga di Unitomo.
Untuk itu pihaknya akan mendorong agar lebih banyak dosen yang aktif mengajukan proposal penelitian. Besaran dana untuk tiap penelitian berkisar antara Rp 20 juta hingga Rp 200 juta.
“Kami akan mengadakan pelatihan pembuatan proposal penelitian bagi para dosen. Selain itu, prosedur laporan penelitian melalui surat pertanggungjawaban (SPj) sekarang lebih mudah,” lanjutnya.
Dikatakannya, tahun 2017, prosedur pertanggungjawaban tidak lagi harus menyertakan kuitansi. Sehingga pengerjaan Spj jauh lebih mudah dan dosen bisa lebih fokus pada penelitiannya.
“Tahun 2016 ada 1.406 judul penelitian mampu menyedot anggaran pemerintah sekitar Rp 40 miliar. Anggaran ini lewat saja di Kopertis. Artinya, langsung ditujukan ke kampus masing-masing dan laporannya ke Kopertis,” paparnya.
Sementara itu, Rektor Unitomo Bachrul Amiq mengungkapkan pihaknya merupakan perguruan tinggi Madya yang mendapat alokasi dana hibah hingga Rp 2 miliar pertahunnya. Namun, tahun lalu, dana yabg terserap hanya sekitar Rp 400 juta. Sehingga pihaknya debgan kepemimpinan baru di beberapa fakultas akan mendorong agar lebih adanya inovasi dalam penelitian.
“Ini tugas kami untuk memotivasi dosen-dosen agar lebih bersemangat untuk melakukan penelitian, agar dana dari Dikti bisa terserap maksimal,” pungkasnya (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017