Madiun (Antara Jatim) - Serapan beras di wilayah kerja Perum Bulog Sub Divre 4 Madiun selama bulan Januari hingga Desember 2016 mencapai 87 persen dari target yang ditetapkan. 

"Tahun ini kami mendapat target serapan beras sebanyak 60.000 ton. Hingga jelang akhir tahun 2016, serapan sudah mencapai 87 persen dari target atau sekitar 46.000 ton setara beras," ujar Wakil Kepala Bulog Sub Divre 4 Madiun Edy Sarjono kepada wartawan di Madiun, Rabu.

Pihaknya mengakui sangat sulit mencapai 100 persen serapan beras. Hal itu karena terdapat sejumlah kendala di lapangan.

"Kendala yang paling dominan adalah Bulog kalah bersaing harga dengan pihak swasta untuk pembelian gabah atau beras milik petani," kata dia.

Kalah bersaing tersebut, lanjutnya, disebabkan karena harga pembelian yang ditetapkan pemerintah (HPP) untuk pengadaan beras selalu di bawah harga yang ditawarkan pihak swasta kepada petani. Akibatnya, petani lebih memilih menjual gabah atau berasnya ke swasta karena lebih menguntungkan.

Adapun HPP gabah yang ditetapkan sesuai Inpres Nomor 5 tahun 2015 adalah Rp4.650 per kilogram untuk gabah kering giling (GKG), sementara pihak swasta berani membeli hingga harga Rp5.000 per kilogram. 

Sedangkan untuk beras, HPP yang ditetapkan hanya sebesar Rp7.300 per kilogram, sementara pihak swasta berani membeli beras milik petani di penggilingan Rp8.000 hingga Rp9.000 per kilogram.

"Pihak swasta berani membeli dengan harga tinggi karena gabah dan beras yang dibelinya akan diolah menjadi beras premium. Sedangkan bulog, gabah dan beras yang dibeli akan diolah menjadi beras medium untuk persediaakn rastra, cadangan bencana alam, dan operasi pasar," terang dia.

Meski menghadapi tantangan besar, pihaknya terus berupaya maksimal melakukan pengadaan gabah dan beras. Di antaranya dengan memaksimalkan tim satgas serapan gabah yang telah dibentuk untuk terjun ke lapangan membeli gabah dan beras petani.

"Kami juga terus berupaya menambah mitra dengan petani dan usaha penggilingan. Sejauh ini mitra petani yang dimiliki Bulog Madiun mencapai 12 mitra," kata dia.

Ia menambahkan, hingga jelang akhir tahun 2016, stok beras yang dimiliki Bulog Sub Divre 4 Madiun mencapai 19.741 ton. Jumlah tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan hingga delapan bulan ke depan. 

Adapun kebutuhan tersebut adalah untuk memenuhi beras rakyat sejahtera (rastra) sebanyak 2.337 ton per bulan untuk rumah tangga miskin di wilayah kerjanya meliputi Kabupaten Madiun, Ngawi, dan Kota Madiun. Serta antisipasi untuk bencana alam dan operasi pasar di tiga daerah tersebut. (*)
       
        
     

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016