Jember (Antara Jatim) - Direktur Tanoker yang menggagas "Festival Egrang" Suporahardjo mengatakan festival tersebut merupakan momentum untuk mempromosikan produk-produk lokal yang khas dari masyarakat Kecamatan Ledokombo, Kabupaten Jember, Jawa Timur.
Ratusan peserta dari anak-anak balita hingga dewasa mengikuti Festival Egrang VII yang digelar dalam rangka puncak peringatan Hari Buruh Migran Internasional di Desa/Kecamatan Ledokombo, Kabupaten Jember, Kamis.
"Tidak hanya atraksi egrang yang digelar dalam Festival Egrang, namun berbagai produk lokal khas Ledokombo yang dibuat oleh mantan buruh migran dan keluarganya juga dipamerkan dalam kegiatan festival itu," kata Suporahardjo di sela-sela kegiatan Festival Egrang di Kecamatan Ledokombo, Kabupaten Jember.
Menurutnya Festival Egrang digelar setiap tahun untuk memperingati Hari Buruh Migran Internasional dan Hari Ibu dengan didukung ratusan sukarelawan dari luar Kabupaten Jember, bahkan dari berbagai kota/kabupaten di Indonesia, dan juga mancanegara.
"Kami semua bergandengan tangan dari berbagai unsur masyarakat dan pemerintah. Kita bersama-sama membangkitkan semangat dan kreatifitas guna menciptakan 'dunia egrang unik' di Bumi Ledokombo," tuturnya.
Ia mengatakan berbagai kerajinan ramah lingkungan dan karya inovasi handycraf yang dibuat oleh mantan buruh migran dan keluarganya juga dipamerkan dalam ajang Festival Egrang ke-7 tersebut, sehingga masyarakat luas bisa melihat karya buruh migran yang dibina oleh Komunitas Tanoker.
"Festival Egrang tahun ini istimewa, namun setiap tahunnya selalu kita kemas istimewa dan berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Kali ini tidak hanya menampilkan aksi-aksi yang berbentuk budaya, tetapi juga diisi dengan berbagai kegiatan yang bersifat pengembangan ekonomi masyarakat pedesaan," katanya.
Pengalaman-pengalaman buruh migran yang didapatkan dari luar negeri seperti kecakapan hidup, keahlian memasak aneka kuliner dan kemampuan berbagai bahasa internasional dimanfaatkan untuk memajukan Indonesia dari desa untuk dunia.
Sementara Bupati Jember Faida mengaku sangat bangga dengan masyarakat di Kecamatan Ledokombo yang menggelar Festival Egrang dengan mengangkat budaya lokal melalui permainan tradisional seperti egrang.
"Even ini tidak hanya menjadi even warga Kecamatan Ledokombo, tetapi ke depan menjadi even Jember, sehingga Festival Egrang akan menjadi salah satu ikon Jember yang akan dijadikan kegiatan tahunan Pemkab Jember," katanya.
Peserta pawai dalam Festival Egrang ke-7 diikuti sebanyak 655 orang yang berasal dari 22 kelompok usaha bersama dari mantan TKI yang ada di Kecamatan Ledokombo, 18 peserta lomba pawai, dan lima grup tamu.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016