Trenggalek (Antara Jatim) - Sejumlah ruas jalan di jalur utama Trenggalek-Ponorogo, Desa Tugu, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur mengalami keretakan sporadis dan sebagian ambles dampak pergerakan tanah yang terjadi di kawasan perbukitan setempat.
    
"Retak terjadi sejak beberapa hari lalu saat turun hujan deras, sehingga menyebabkan tebing jurang di sisi bawah jalan raya sebagian longsor," kata Sri, warga sekitar, Rabu.
    
Selang tiga hari semenjak retakan teridentifikasi, retakan dilaporkan semakin parah.
    
Longsor dari sisi tebing juga menyebabkan rumah rusak parah dan sejumlah warga diungsikan.
    
"Pergerakan tanah dimungkinkan masih terjadi sehingga bisa berdampak terhadap akses jalan raya Trenggalek-Ponorogo," kata Mutakin, warga lain.
    
Menurut penjelasan Kapolsek Tugu Iptu Bambang Purwanto, panjang retakan tanah sporadis dalam radius sekitar 100 meter dan lebar bervasriasi antara 5-10 centimeter.
    
"Petugas sudah memasang tanda peringatan di dua titik arah berlawanan, serta garis pengaman di sisi jalan yang mengalami rekahan parah," tuturnya.
    
Menurut warga , retakan tanah yang berimbas di jalan nasional Trenggalek-Ponorogo itu cukup mengkhawatirkan, karena setiap hari terus bertambah dan semakin parah.
    
Pergerseran tanah juga terlihat dari posisi tugu perbatasan Trenggalek-Ponorogo yang saat ini mulai miring dan retakan yang semakin lebar.
    
"Kami khawatir apabila dibiarkan akan semakin fatal dan jalur Trenggalek-Ponorogo terancam putus," ucap warga.
    
Kabag Humas Pemkab Trenggalek Yuli Priyanto menyatakan, pemerintah daerah melalui satuan kerja terkait sudah berkoordinasi dengan balai besar pemeliharaan jalan nasional untuk mencari solusi penanganan kasus pergerakan tanah di jalur antarkota tersebut.
    
"Sudah dikoordinasikan dan informasinya penanganan akan segera dilakukan oleh BBPJN V Madiun," tegasnya. (*)

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016