Bondowoso (Antara Jatim) - Pejabat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bondowoso, Jawa Timur mengemukan pihaknya telah mengajukan perpanjangan surat keputusan Bupati tentang darurat bencana banjir dan longsor di wilayah setempat.

"Pengajuan perpanjangan SK Bupati tentang darurat bencana banjir dan longsor karena SK sebelumnya berkahir pada November 2016 sehingga diperpanjang sampai tiga bulan kedepan atau hingga Februari 2017," ujar Kepala Pelaksana BPBD Bondowoso, Kukuh Triatmoko di Bondowoso, Selasa.

Menurut dia, pengajuan perpanjangan SK darurat bencana longsor dan banjir kepada Bupati Amin Said Husni tersebut menindaklanjuti surat Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) karena perkiraan cuaca ekstrem dengan hujan intensitas tinggi masih akan terjadi hingga Februari 2017.

Atas dasar pertimbangan dari BMKG serta BPBD Provinsi Jawa Timur, kata dia, BPBD Bondowoso selanjutnya mengajukan perpanjangan darurat longsor dan banjir kepada bupati.

"Kami mengimbau masyarakat waspada longsor karena masih sering terjadi di Bondowoso, seperti yang terjadi pada Kamis (1/12) petang di jalan menuju wisata Kawah Ijen, Kecamatan Sempol, longsor menutupi akses jalan dan diwaktu yang hampir bersamaan di Desa Ardisaeng, Kecamatan Pakem juga terjadi longsor dan menimpa satu rumah warga, namun tidak ada korban," tuturnya.

Ia menyebutkan dari 23 kecamatan di Kota Tapai itu rawan bencana longsor dan banjir sehingga perlu langkah antisipasi saat memasuki musim hujan tahun ini. Dan terbagi dua kategori rawan longsor, yakni skala menengah tinggi sembilan kecamatan dan 11 kecamatan lainnya berskala menengah.

"Indikasi rawan longsor yitu tanahnya mudah bergerak dan dapat terjadi bencana longsor serta banjir bila di 20 kecamatan tersebut terus diguyur hujan dengan instensitas tinggi," ujarnya, menjelaskan.

Puluhan kecamatan di Bondowoso yang rawan longsor dan banjir, lanjut dia, dengan skala menengah tinggi diantaranya Kecamatan Maesan, Pakem, Tegalampel, Wonosari, Curahdami, Grujugan, Klabang, Sempol, Wringin.

Sedangkan daerah rawan longsor berskala menengah yaitu, Kecamatan Sukosari, Tapen, Cerme, Tlogosari, Taman Krocok, Bondowoso, Botolinggo, Sumber Wringin, Binakal, Prajekan, dan Kecamatan Pujer.

"Selain rawan longsor terdapat juga lima kecamatan yang rawan banjir bandang, yaitu Kecamatan Tapen, Wonosari, Cerme, Prajekan dan Kecamatan Klabang," ucapnya. (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016