Jember (Antara Jatim) - Badan Pusat Statistik Kabupaten Jember mencatat jumlah penduduk miskin di wilayah setempat mengalami penurunan yakni pada tahun 2015 sebanyak 269.540 jiwa dan angka tersebut menurun dibandingkan tahun 2014 sebanyak 270.400 jiwa.
"Berdasarkan survei sosial ekonomi nasional (susenas) tercatat jumlah penduduk miskin secara makro di Jember tahun 2015 turun sebesar 0,06 persen dibandingkan tahun sebelumnya," kata Kepala BPS Jember Indria Purwaningsih di Kabupaten Jember, Jawa Timur, Senin.
Berdasarkan hasil Susenas tercatat jumlah penduduk dibawah garis kemiskinan di Jember pada tahun 2010 sebanyak 311.800 jiwa, tahun 2011 sebanyak 292.100 jiwa, tahun 2012 sebanyak 277.000 jiwa, tahun 2013 sebanyak 278.500 jiwa, tahun 2014 sebanyak 270.400 jiwa dan tahun 2015 sebanyak 269.540 jiwa.
"Kalau berdasarkan prosentase tercatat penduduk miskin tahun 2010 sebesar 13,27 persen, tahun 2011 (12,44 persen), tahun 2012 (11,76 persen), tahun 2013 (11,68 persen), tahun 2014 (11,28 persen), dan tahun 2015 sebesar 11,22 persen," katanya.
Menurut dia, persoalan kemiskinan bukan hanya sekedar berapa jumlah dan persentase penduduk miskin, namun dimensi lain yang perlu diperhatikan adalah tingkat kedalaman dan keparahan dari kemiskinan.
"Indeks kedalaman kemiskinan naik dari 1,11 pada tahun 2014 menjadi 1,58 pada tahun 2015, sedangkan indeks keparahan kemiskinan juga naik dari 0,20 pada tahun 2014 menjadi 0,33 pada tahun 2015," tuturnya.
Dalam mengukur kemiskinan itu, lanjut dia, BPS menggunakan konsep kemampuan memenuhi kebutuhan dasar (basic needs approach) dan dengan pendekatan itu, kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan yang diukur dari sisi pengeluaran.
"Yang masuk dalam kategori penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran perkapita perbulan dan pada tahun 2015 sebesar Rp283.510 dinyatakan sebagai warga miskin," katanya.
Ia mengatakan sejumlah kebijakan yang telah diterapkan pemerintah baik pemerintah pusat maupun daerah memberikan andil terhadap turunnya angka kemiskinan di Kabupaten Jember melalui sejumlah program kerja.
Sementara Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kabupaten (Bapekkab) Jember Edi Budi Susilo mengatakan berbagai program kerja di sejumlah satuan kerja perangkat daerah (SKPD) telah melakukan program untuk mengentas kemiskinan.
"Kami terus melakukan program kerja untuk mengurangi angka kemiskinan dan alhamdulillah jumlah warga miskin terus berkurang di Jember," tuturnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016