Ngawi (Antara Jatim) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, mengimbau warga di tepian aliran Bengawan Solo wilayah setempat agar tetap mewaspadai ketinggian air sungai tersebut meski pada Jumat siang terpantau telah menurun.

"Kami meminta warga tetap waspada dengan kemungkinan luapan Bengawan Solo. Sebab, ketinggain air sungai tersebut dapat berubah-ubah menyesuaikan kondisi dan curah hujan di wilayah hulu," ujar Kepala Pelaksana BPBD Ngawi Eko Heru Cahyono kepada wartawan di Ngawi, Jumat. 

Selain itu, ia menilai kewaspadaan perlu dilakukan menyusul prediksi BMKG Juanda, Surabaya yang menyatakan hujan deras masih berpotensi mengguyur di kawasan eks-Keresidenan Madiun, termasuk Ngawi, hingga Januari tahun 2017. 

"Dengan demikian, dimungkinkan ketinggian Bengawan Solo dapat naik lagi. Yang penting, warga di tepian Bengawan Solo dan Bengawan Madiun selalu waspada dengan acaman banjir," kata dia.

Sementara, banjir akibat luapan Bengawan Solo yang nerendam lingkungan Mulyorejo, Kelurahan Karang Tengah dan Perumahan Griya Rahayu di Gang Dupak, Kelurahan Margomulyo, Kecamatan Ngawi, selama dua hari terakhir, pada Jumat terpantau telah surut.

"Seiring menurunnya ketinggian Bengawan Solo, air yang menggenang di sejumlah rumah warga dan ruas jalan juga surut," kata dia.

Warga di lingkungan tersebut dapat beraktivitas normal kembali. Sejumlah warga mengaku membersihkan rumahnya setelah hari kemarin terendam air.

Sebelumnya air Bengawan Solo menggenangi area tersebut karena Kelurahan Karang Tengah merupakan daerah cekungan sehingga rendah dan rawan terjadi genangan. 

Data BPBD Ngawi mencatat, wilayah rawan banjir di kabupaten setempat meliputi Kecamatan Kwadungan, Ngawi, Padas, pangkur, dan Geneng. Sebab, kecamatan-kecamatan tersebut terletak tepat di tepian aliran Bengawan Madiun dan Bengawan Solo. 

Pihaknya meminta warga di daerah tersebut untuk tetap waspada jika sewaktu-waktu hujan deras melanda yang mengakibatkan debit air sungai naik dan meluap. (*)
     
     

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016