Bojonegoro (Antara Jatim)- Seribuan warga di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, mengungsi meninggalkan pemukimannya yang terendam banjir luapan Bengawan solo yang melanda 58 desa yang tersebar di sembilan kecamatan yang terus meninggi sejak dua hari terakhir.
    
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro Andik Sudjarwo, di Bojonegoro, Jumat, menjelaskan seribuan warga korban banjir luapan Bengawan Solo itu mengungsi di sejumlah lokasi pengungsian.
    
Lokasi yang menjadi titik pengungsian, lanjut dia, di Gedung Serbaguna di Kelurahan Ledokwetan, Kecamatan Kota, di tenda pengungsian di Desa Ngulanan, Kecamatan Dander dan lokasi lainnya.
    
Di Gedung Serbaguna, katanya, jumlah pengungsi terus bertambah yang semula hanya 97 jiwa menjadi 299 jiwa dari warga Kelurahan Ledokwetan dan Ledokkulon, Kecamatan Kota.
    
"Kalau memang ketinggian air Bengawan Solo terus meningkat jumlah pengungsi jelas akan terus bertambah," katanya menjelaskan.
    
Meski demikian, menurut dia, banyak warga yang pemukimannya terendam air banjir Bengawan Solo belum bersedia mengungsi, seperti warga Desa Lebaksari, Kadungrejo dan Kalisari, di Kecamatan Baureno.
    
Padahal  tiga desa di kecamatan itu, sudah terisolasi air banjir luapan Bengawan Solo dengan ketinggian berkisar 0,50-1,5 meter baik di jalanan maupun tempat lainnya.
    
"Di sejumlah titik pengungsian juga dibuka dapur umum, selain posko kesehatan," ucapnya menambahkan.
    
Sesuai data warga yang terkena dampak banjir luapan Bengawan Solo jumlahnya mencapai 4.604 kepala keluarga (KK), di antaranya, 1.057 jiwa mengungsi.
    
Sebanyak  58 desa yang teremdam air banjir luapan Bengawan Solo itu tersebar di sembilan kecamatan, yaitu Kecamatan kota, Trucuk, Baureno, Kanor, Sumberrejo, Balen, Kapas, Dander, dan Kalitidu.
    
Di wilayah setempat genangan banjir telah merendam areal tanaman padi seluas 3.826 hektare, dengan kondisi terparah di sejumlah desa di Kecamatan Baureno, dengan luas mencapai 1.547 hektare.
    
Selain itu banjir juga merendam ratusan hektare palawija, prasarana dan sarana umum, seperti jalan desa, jembatan, lembaga pendidikan dan tempat ibadah.
    
Data di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro menyebutkan ketinggian air Bengawan Solo pada papan duga di Bojonegoro terus naik menjadi 15.14 meter, Jumat pukul 04.00 WIB. (*)

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016