Bojonegoro (Antara Jatim) - Ratusan warga di Kecamatan Kanor dan Baureno, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, meninggikan tanggul Kali Ingas dengan memasang karung yang diisi tanah untuk mengamankan ribuan hektare tanaman padi yang terancam luapan Bengawan Solo.
Petugas Mantri Pengairan Dinas Pengairan di Kecamatan Kanor, Bojonegoro, Kusnan, di Bojonegoro, Selasa, menjelaskan ratusan warga di dua kecamatan itu meninggikan tanggul Kali Ingas di sejumlah lokasi sejak sehari lalu.
Di daerah setempat, katanya, luapan Bengawan Solo yang masuk Kali Ingas di Desa Lebaksari, Kecamatan Baureno, sudah menenggelamkan tanaman padi sekitar 1.000 hektare dengan usia berkisar 40-50 hari.
Tanaman padi lainnya sekitar 3.000 hektare juga dengan usia yang sama, menurut dia, juga terancam luapan Bengawan Solo.
Oleh karena itu, menurut dia, ratusan warga di sejumlah Kecamatan Kanor dan Baureno, berusaha meninggikan tanggul Kali Ingas agar air luapan Bengawan Solo tidak meluber ke persawahan.
"Tanggul Kali Ingas Di Desa Temu, Kecamatan Kanor, ditinggikan sekitar 0,5 meter sepanjang sekitar 500 meter," jelas Sekretaris Desa Temu, Kecamatan Kanor, Bojonegoro Maslis, menambahkan.
Selain itu, lanjut dia, di sejumlah titik tanggul Kali Ingas juga ditinggikan warga di sejumlah desa di Kecamatan Baureno, dengan cara yang sama yaitu memasang karung yang diisi tanah.
"Peninggian tanggul Kali Ingas sudah menghabiskan lebih dari 10.000 karung," jelas dia.
Bahkan, pihak Desa Temu, juga mendatangkan alat berat "backhoe", untuk membuat tanggul darurat di sepanjang jalan di Desa Kedungprimpen, Kecamatan Kanor, dengan panjang ratusan meter agar air tidak meluber merendam areal tanaman padi.
"Tapi pekerjaan membuat tanggul darurat dengan "backhoe" dihentikan karena air sudah tidak terbendung lagi," ucap Kusnan menegaskan.
Melihat perkembangan yang ada, baik Kusnan maupun Petugas Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro Marlan pesimistis usaha meninggikan tanggul Kali Ingas membuahkan hasil.
"Informasi yang kami terima ketinggian air Bengawan Solo di Ndungus, Ngawi, dan Jurug Solo, Jawa Tengah, kembali masuk siaga merah sejak Selasa pagi tadi," jelas Marlan.
Data dari UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro menyebutkan ketinggian air Bengawan Solo pada papan duga di Bojonegoro, yang semula sudah turun naik menjadi 14,63 meter, Selasa pukul 15.00 WIB. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016
Petugas Mantri Pengairan Dinas Pengairan di Kecamatan Kanor, Bojonegoro, Kusnan, di Bojonegoro, Selasa, menjelaskan ratusan warga di dua kecamatan itu meninggikan tanggul Kali Ingas di sejumlah lokasi sejak sehari lalu.
Di daerah setempat, katanya, luapan Bengawan Solo yang masuk Kali Ingas di Desa Lebaksari, Kecamatan Baureno, sudah menenggelamkan tanaman padi sekitar 1.000 hektare dengan usia berkisar 40-50 hari.
Tanaman padi lainnya sekitar 3.000 hektare juga dengan usia yang sama, menurut dia, juga terancam luapan Bengawan Solo.
Oleh karena itu, menurut dia, ratusan warga di sejumlah Kecamatan Kanor dan Baureno, berusaha meninggikan tanggul Kali Ingas agar air luapan Bengawan Solo tidak meluber ke persawahan.
"Tanggul Kali Ingas Di Desa Temu, Kecamatan Kanor, ditinggikan sekitar 0,5 meter sepanjang sekitar 500 meter," jelas Sekretaris Desa Temu, Kecamatan Kanor, Bojonegoro Maslis, menambahkan.
Selain itu, lanjut dia, di sejumlah titik tanggul Kali Ingas juga ditinggikan warga di sejumlah desa di Kecamatan Baureno, dengan cara yang sama yaitu memasang karung yang diisi tanah.
"Peninggian tanggul Kali Ingas sudah menghabiskan lebih dari 10.000 karung," jelas dia.
Bahkan, pihak Desa Temu, juga mendatangkan alat berat "backhoe", untuk membuat tanggul darurat di sepanjang jalan di Desa Kedungprimpen, Kecamatan Kanor, dengan panjang ratusan meter agar air tidak meluber merendam areal tanaman padi.
"Tapi pekerjaan membuat tanggul darurat dengan "backhoe" dihentikan karena air sudah tidak terbendung lagi," ucap Kusnan menegaskan.
Melihat perkembangan yang ada, baik Kusnan maupun Petugas Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro Marlan pesimistis usaha meninggikan tanggul Kali Ingas membuahkan hasil.
"Informasi yang kami terima ketinggian air Bengawan Solo di Ndungus, Ngawi, dan Jurug Solo, Jawa Tengah, kembali masuk siaga merah sejak Selasa pagi tadi," jelas Marlan.
Data dari UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro menyebutkan ketinggian air Bengawan Solo pada papan duga di Bojonegoro, yang semula sudah turun naik menjadi 14,63 meter, Selasa pukul 15.00 WIB. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016