Malang (Antara Jatim) - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Cabang Malang membidik kepesertaan para guru dari Yayasan Pendidikan Negeri dan Swasta, mulai jenjang SD hingga SMA/SMK se-Kota Malang.
Untuk menarik kepesertaan para guru tersebut, BPJS Ketenagakerjaan menggelar sosialisasi kepada para guru dan kepala sekolah yang difasilitasi Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Malang di Balai Kota setempat, Kamis.
Wali Kota Malang, Jawa Timur, Moch Anton dalam sambutannya yang dibacakan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kota Malang Bambang Sujarijadi berharap setelah sosialisasi para tenaga kerja, termasuk guru dapat melakukan pekerjaannya dengan rasa aman serta mampu meningkatkan produktivitas kerja.
"Harapannya ke depan para tenaga kerja makin terlindungi, baik dari keselamatan maupun kesehatannya, sebab dengan tenaga kerja yang sehat, prestasi kerja akan meningkat, sehingga produktivitas kerja akan meningkat pula dan muaranya untuk meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja (karyawan atau guru)," ujarnya.
Sosialisasi tersebut dimaksudkan untuk memberikan pemahaman kepada para peserta, khususnya para guru terkait BPJS Ketenagakerjaan dan berbagai permasalahannya.
Sementara itu Kepala Bidang pemasaran BPJS Ketenagakerjaan Cabang Malang Sulistijo N Wirjawan mengatakan kesehatan dan keselamatan merupakan faktor penting bagi peningkatan produktivitas kerja. Bagi tenaga pendidik, tuntutan produktivitas cukup tinggi.
Dengan demikian, lanjutnya, dibutuhkan kondisi kesehatan prima untuk menjalankan tugas dengan baik. "Saat ini, kesadaran masyarakat Indonesia, khususnya para pekerja, mengenai perlindungan atas risiko kecelakaan yang terjadi dalam hubungan kerja semakin meningkat," urainya.
Selama satu tahun terakhir ini, BPJS Ketenagakerjaan Cabang Malang gencar melakukan sosialisasi untuk berbagai kalangan, baik pekerja formal maupun nonformal, seperti nelayan, pekerja pemerah susu sapi (peternak), pedagang di pasar-pasar tradisional, tukang ojek, serta tukang parkir.
Sedangkan sosialisasi di kalangan pekerja formal dilakukan untuk pekerja di berbagai perusahaan, wartawan maupun guru.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016
Untuk menarik kepesertaan para guru tersebut, BPJS Ketenagakerjaan menggelar sosialisasi kepada para guru dan kepala sekolah yang difasilitasi Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Malang di Balai Kota setempat, Kamis.
Wali Kota Malang, Jawa Timur, Moch Anton dalam sambutannya yang dibacakan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kota Malang Bambang Sujarijadi berharap setelah sosialisasi para tenaga kerja, termasuk guru dapat melakukan pekerjaannya dengan rasa aman serta mampu meningkatkan produktivitas kerja.
"Harapannya ke depan para tenaga kerja makin terlindungi, baik dari keselamatan maupun kesehatannya, sebab dengan tenaga kerja yang sehat, prestasi kerja akan meningkat, sehingga produktivitas kerja akan meningkat pula dan muaranya untuk meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja (karyawan atau guru)," ujarnya.
Sosialisasi tersebut dimaksudkan untuk memberikan pemahaman kepada para peserta, khususnya para guru terkait BPJS Ketenagakerjaan dan berbagai permasalahannya.
Sementara itu Kepala Bidang pemasaran BPJS Ketenagakerjaan Cabang Malang Sulistijo N Wirjawan mengatakan kesehatan dan keselamatan merupakan faktor penting bagi peningkatan produktivitas kerja. Bagi tenaga pendidik, tuntutan produktivitas cukup tinggi.
Dengan demikian, lanjutnya, dibutuhkan kondisi kesehatan prima untuk menjalankan tugas dengan baik. "Saat ini, kesadaran masyarakat Indonesia, khususnya para pekerja, mengenai perlindungan atas risiko kecelakaan yang terjadi dalam hubungan kerja semakin meningkat," urainya.
Selama satu tahun terakhir ini, BPJS Ketenagakerjaan Cabang Malang gencar melakukan sosialisasi untuk berbagai kalangan, baik pekerja formal maupun nonformal, seperti nelayan, pekerja pemerah susu sapi (peternak), pedagang di pasar-pasar tradisional, tukang ojek, serta tukang parkir.
Sedangkan sosialisasi di kalangan pekerja formal dilakukan untuk pekerja di berbagai perusahaan, wartawan maupun guru.(*)
Editor : Tunggul Susilo
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016