Surabaya (Antara Jatim) - Pemprov Jatim berencana menggandeng sejumlah kampus di wilayah itu untuk membentuk inkubator bisnis, atau lembaga yang memberikan program pembinaan dan percepatan pengembangan bisnis melalui rangkaian program permodalan dan dukungan kemitraan.

Kepala Bagian Industri dan Perdagangan, Biro Perekonomian Jawa Timur Aris Mukiyo di Surabaya, Rabu mengatakan keberadaan inkubator bisnis sudah ada sejak dua tahun lalu, dan kini Jawa Timur telah memiliki sekitar 300 inkubator bisnis.

"Kami terus berupaya memperbanyak inkubator bisnis dengan menyasar sejumlah kampus sebagai salah satu cara untuk mencetak wirausaha muda baru," kata Aris, saat Workshop Mengembangkan Wirausaha Muda Berbasis Digital, di Universitas Airlangga Surabaya.

Aris menjelaskan, dalam inkubator tersebut dilakukan sistem "transfer of technology" (TOT), pembinaan dan percepatan pengembangan bisnis kepada wirausaha muda.

"Saat ini kami berupaya memperbanyak kerja sama dengan kampus-kampus seperti yang sudah berjalan dengan ITS dan Universitas Brawijaya, Malang dari sisi pengembangan wirausahanya," katanya.

Ia menjelaskan inkubator bisnis perlu diperbanyak karena selalu ada permasalahan di sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) seperti masalah pembiayaan modal serta sumber daya manusia (SDM) yang lemah.

Selain itu, masalah lainnya adalah kurangnya pengembangan konsep bisnis seperti desain kemasan dalam sebuah produk serta cara pemasaran yang tepat sasaran.

"Pemprov Jatim melalui Dinas Koperasi dan UMKM terus berupaya bagaimana menciptakan trainer di berbagai bidang. Nantinya, trainer yang juga wirausaha ini akan mengajari wirausaha yang baru, dan begitu seterusnya," katanya.

Sementara itu, Kepala Pelayanan Publik PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Regional VIII, Rudi Nugraha mengatakan pihaknya secara nasional sudah mempunyai 10 bisnis yang masuk dalam program inkubator Bank Mandiri.

Rudi menjelaskan, program inkubator bisnis berbeda dengan kredit usaha biasa, sebab Bank Mandiri yang membantu permodalan juga memiliki keuntungan dengan sistem bagi hasil.

"Dengan adanya fasilitas inkubator, mereka para wirausaha akan mendapatkan modal ketika bisnis yang mereka ciptakan memiliki peluang yang besar," katanya. (*)

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016