Surabaya (Antara Jatim) - Yayasan Kanker Indonesia Cabang Jawa Timur berkomitmen menekan angka penderita setiap tahunnya, baik kanker payudara maupun kanker serviks sekaligus meminimalisasi angka kematian.

"YKI harus terus berupaya mencegahnya agar tidak semakin banyak penderita kanker," ujar Ketua YKI Jatim Nina Soekarwo usai pengukuhan kepengurusan YKI Jatim periode 2016-2021 di Surabaya, Rabu.

Berdasarkan catatannya, saat ini di dunia seorang penderita kanker meninggal dunia setiap dua menit, kemudian setiap empat menit penderita meninggal dunia di Asia Pasifik, dan setiap jam seorang meninggal dunia di Indonesia.

Selain itu, khusus di Jatim penderita kanker payudara sampai saat ini sebanyak 3.600 orang rawat inap maupun jalan, dan 2.800 orang lainnya menderita kanker serviks juga rawat inap maupun jalan.

Menurut dia, angka tersebut harus semakin diminalisasi agar semakin sedikit penderita kanker, salah satunya dengan cara melakukan kegiatan pencegehan pro aktif ke berbagai daerah.

"Kepada penderita juga kami harapkan memeriksakan sedini mungkin jika menemui gejala-gejala kanker. Sebab sampai sekarang masih banyak penderita ke dokter yang sudah dalam keadaan stadium lanjut," ucapnya.

Ke depan, kata dia, YKI Jatim bersama para dokter dan relawan tak akan berhenti melakukan pemeriksaan di pelosok daerah bersama mobil YKI, yang didalamnya dilengkapi fasilitas peralatan pemeriksaan dini kanker berupa peralatan papsmear dan Inspeksi Visual dengan Asam Asetat (IVA).

Sementara itu, Pelindung YKI Jatim sekaligus Gubernur setempat, Soekarwo, mengharapkan peran YKI untuk bersama-sama pemerintah mengatasinya angka penderita.

Pakde Karwo, sapaan akrabnya, menyampaikan bahwa pendidikan dan kesehatan merupakan program prioritas pembangunan provinsi yang salah satu implementasi dari program tersebut adalah kepedulian Pemerintah Provinsi terhadap penanganan penderita sekaligus keluarga penderita kanker.

Sejumlah programnya, lanjut dia, tempat tinggal sementara bagi keluarga penderita kanker yang berada di dalam RSUD Dr. Soetomo yang saat ini dalam proses pembangunan untuk mewujudkan rumah sakit bertaraf internasional.

"Sebanyak 420 kamar yang dibangun, 60 kamar di antaranya diperuntukkan bagi penderita kanker. Bahkan, saat ini di rumah singgah yang dulu 22 unit kamar, kini sudah menjadi 40 kamar," katanya. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016