Blitar (Antara Jatim) - Sebanyak delapan siswa SDN I Semen, Desa Semen, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar, Jawa Timur yang mengalami keracunan setelah makan jajanan di sekolah kembali dirujuk ke rumah sakit, karena kondisinya yang belum sehat.
"Mereka sebelumnya sudah dirawat, tapi karena masih merasa pusing, mual akhirnya dimasukkan ke ruang anak," kata Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ngudi Waluyo, Kabupaten Blitar Mustiko di Blitar, Selasa.
Ia mengatakan, kondisi mereka memang masih lemah. Namun, tim medis dari rumah sakit berupaya semaksimal mungkin memberikan perawatan. Saat ini, kondisinya sudah membaik.
"Jika sudah membaik, bisa jadi hari ini boleh pulang," katanya.
Sementara itu, sejumlah anak-anak yang masih dirawat sejak keracunan pekan lalu merasa tubuhnya masih lemah. Selain itu, mereka juga merasa masih mual, sehingga dibawa orangtuanya berobat.
"Ini rasanya masih pusing, lemah. Tapi, jika muntah-muntah sudah tidak lagi," kata Diva, salah seorang pelajar yang dirawat.
Diva mengaku saat itu makan dua es yang dibelinya di depan sekolah. Setelah beberapa lama makan es, ia merasa pusing dan muntah, sehingga dibawa ke rumah sakit.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Dwi Yuniati, pelajar lainnya. Ia bahkan sempat makan hingga lima biji es yang dibelinya di depan sekolah.
"Perut saya masih sakit. Saat itu, saya beli lima es," ucapnya.
Sebenarnya, tambah Dwi, Senin ia sempat masuk sekolah. Tapi, karena merasa tubuhnya masih lemah, ibunya membawa ke rumah sakit. Ia juga ingin secepatnya bisa pulang dan berkumpul dengan keluarga.
Sedikitnya 29 anak SDN I, Desa Semen, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar, mengalami mual dan muntah setelah makan jajanan yang dibeli dari depan sekolah.
Jajan itu dijual penjual makanan ringan di depan sekolah. Jajan itu berupa es, yang dijual seharga Rp1.000. Penjual makanan itu berjulan di luar gerbang sekolah, sebab dari aturan sekolah memang siswa tidak dibolehkan keluar sekolah sampai jam pelajaran selesai.
Anak-anak menjadi sakit bersamaan, sehingga mereka dibawa ke Puskesmas Slumbung, Kecamatan Gandusari, karena mengalami dehindrasi akibat muntah terus. Mereka diperiksa oleh tim medis, dan dari hasil pemeriksaan sementara mereka mengalami keracunan makanan.
Karena kondisinya sudah membaik, mereka sudah dibolehkan pulang, tapi ternyata kondisi mereka kembali tidak sehat, sehingga dibawa ke rumah sakit untuk perawatan lebih lanjut.
Pihak sekolah juga berupaya memberikan imbauan pada anak-anak untuk tidak sembarangan membeli jajan. Para guru juga akan memberikan masukan, agar penjual pun menjual makanan yang sehat dan tidak berbahaya bagi anak-anak.
Kasus keracunan makanan itu saat ini ditangani aparat Kepolisian Sektor Gandusari, Kabupaten Blitar. Polisi masih mengusut kasus tersebut, terutama penjual jajanan itu. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016