Surabaya, (Antara Jatim) - Puluhan produk ekonomi kreatif unggulan dari 11 provinsi dan 151 kabupaten/kota di Kawasan Timur Indonesia dipamerkan di Garden Palace  Surabaya dalam rangkaian pameran bertajuk "Indonesia Bagian Timur" (IBT) Expo 2016 dari tanggal 21 hingga 27 November 2016.

"Pameran ini bertujuan sebagai pengembangan produk IBT, dan kami  dorong mereka tidak membuat bahan baku saja, tapi juga pengolahan menjadi barang setengah jadi. Dan Surabaya menjadi gerbang untuk pengembanan ekonomi dari wilayah Indonesia timur," kata Dirjen Pembangunan Kawasan Pedesaan Kementrian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Johozua M Jyoltuwu.

Seusai membuka pameran itu di Surabaya, Senin, Johozua mengatakan, provinsi yang ambil bagian dalam pameran itu ialah Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, Sulawesi Barat, Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat.

Ia mengatakan, beberapa produk yang ditampilkan antara lain dari komoditas pertanian, perikanan, kelautan, pertambangan, pariwisata dan komoditas kreatif.

"Dalam pameran ini juga dilakukan pendandatanganan `MoU` untuk mendirikan prasasti lBT Center di Surabaya. Kami harap potensi pembeli  dari dalam negeri maupun luar negeri akan hadir dengan target 5000 pengunjung," ujarnya.

Pameran ini, kata Johozua sesuai dengan tujuan pemerintah pusat dalam penyaluran dana desa pada 2017 yang akan difokuskan pada pengembangan dan penguatan ekonomi desa.

"Dana desa tahun 2017 akan mencapai Rp1 miliar, dan jika di tahun pertama pak presiden meminta untuk pembangunan infrastruktur, maka tahun 2017 pak presiden minta untuk pengembangan ekonomi," ucapnya.

Johozua mengatakan, bentuk pengembangan ekonomi daerah dapat  dilakukan dengan mengangkat produk lokal yang masih bersifat konvensional, dan dilakukan dengan pengembangan yang meliputi pendampingan untuk pengemasan, pelabelan, kualitas kontrol agar merk lokal dapat diterima secara global.

"Yang kami harapkan satu desa bisa memunculkan satu merk lokal. Dan Indonesia Timur memiliki potensi cukup tinggi, baik dari sektor pertanian, perikanan, peternakan dan pariwisata," ucapnya.

Johozua mengaku, saat ini juga telah ada pembeli dari Hong Kong untuk pengembangan sagu di Papua, kemudian ada juga investor yang tertarik untuk pengembangan perikanan di Nabire.

"IBT berencana juga akan menggelar beberapa `event` tahunan yang  dinamakan IBT Expo untuk memberikan kesempatan pertemuan pemegang  kebijakan dalam mencapai tujuan jangka pendek berupa promosi, transaksi perdagangan dan pariwisata," katanya.

Sementara itu Bupati Buru Selatan, Maluku, Tagop Sudarsono Toulisa mengakui potensi ekonomi di Indonesia bangian timur sangat menjanjikan. Salah satunya wilayah Kabupaten Buru Selatan yang mempunyai luas 6.723 m2 dengan penduduk 53.671 jiwa. Berbagai hasil bumi yang mempunyai nilai ekonomi sangat tinggi terdapat di kabupaten yang memiliki enam kecamatan ini. Diantaranya holtikuktura, perikanan dan hasil tambang.

 “Saat ini kami gencar membangun dan mempromosikan wilayah kami hingga mancanegara. Untuk itu, kami berharap peran serta pemerintah untuk mendukung dan memberikan perhatian khusus pada daerah kami,” katanya.

Menurut Tagop, dukungan pemerintah bisa berupa realisasi tol laut yang akan memudahkan jalur perdagangan dari Buru Selatan ke luar daerah. Saat ini, kapal yang singgah di pelabuhan Buru Selatan sangat jarang dan harus ke Ambon (timur) lebih dahulu jika ingin ke Surabaya (barat). Seharusnya, kata dia, jalur perdagangan itu langsung ke barat menuju Surabaya. Tol laut segera direalisasikan karena pelabuhan Buru Selatan menjadi persinggahan kapal besar. “Daerah kami banyak diincar investor karena memiliki potensi menjanjikan. Misalnya industri semen yang sudah dilirik oleh pengusaha Taiwan," kata Bupati yang sudah menjabat dua periode ini.

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016