Surabaya (Antara Jatim) - Sebanyak 80 siswa SMA 17 Agustus 1945 (SMATAG) Surabaya, Selasa memperingati sekaligus merefleksikan peristiwa 10 November dengan menggelar aksi teatrikal di halaman sekolah.
"Menumbuhkan rasa cinta Tanah Air dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya dengan aksi teatrikal. Ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan peringatan Hari Pahlawan," kata Kepala SMATAG Prehantoro.
Prehantoro menjelaskan, beberapa adegan diperagakan para siswa. Mulai dari keluarnya selebaran ultimatom tentara penjajah kepada rakyat Surabaya, hingga peristiwa pertempuran yang menewaskan Brigadir Jenderal Mallaby.
Dia menjelaskan, dengan aksi ini, siswa SMA diharapkan selalu ingat perjuangan para pahlawan. Sehingga, mampu menumbuhkan rasa kebangsaan yang besar.
"Kami minta siswa menghayati dan merasakan perjuangan untuk merebutkan kemerdekaan dari tangan penjajah," terangnya.
Selain aksi teatrikal, lanjut Prehantoro, siswa SMATAG akan diajak tabur bunga di makam Bung Tomo. Dan juga ada pagelaran wayang kulit dalang cilik dari Sanggar Baladewa Surabaya yang bertema kepahlawanan, serta kegiatan-kegiatan lain.
Sementara itu M. Regil Ervinosa, salah satu siswa peserta teatrikal mengatakan, durasi aksi teatrikal ini berlangsung sekitar 15 menit. Proses latihan hampir satu minggu.
"Jadi, hampir tiap hari latihan untuk mematangkan konsep. Alhamdulillah kegiatan sukses," ungkap siswa kelas XII ini.
Selain itu, kesan yang didapat Regil ketika mengikuti drama kolosal ini adalah sebuah kebanggaan. "Bangga, seru, bisa menyajikan peristiwa bersejarah. Ini sekaligus mengenang sejarah bangsa dan menumbuhkan semangat nasionalisme di kalangan pelajar," terangnya.
Siswa lain, Yuriska Adella, berharap generasi muda tidak menyia-nyiakan perjuangan para pahlawan dan tidak melupakan sejarah.
"Lewat teatrikal ini, sedikit banyak menjadi tahu susahnya berjuang melawan penjajah. Kita harus mampu menghargainya," ujarnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016
"Menumbuhkan rasa cinta Tanah Air dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya dengan aksi teatrikal. Ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan peringatan Hari Pahlawan," kata Kepala SMATAG Prehantoro.
Prehantoro menjelaskan, beberapa adegan diperagakan para siswa. Mulai dari keluarnya selebaran ultimatom tentara penjajah kepada rakyat Surabaya, hingga peristiwa pertempuran yang menewaskan Brigadir Jenderal Mallaby.
Dia menjelaskan, dengan aksi ini, siswa SMA diharapkan selalu ingat perjuangan para pahlawan. Sehingga, mampu menumbuhkan rasa kebangsaan yang besar.
"Kami minta siswa menghayati dan merasakan perjuangan untuk merebutkan kemerdekaan dari tangan penjajah," terangnya.
Selain aksi teatrikal, lanjut Prehantoro, siswa SMATAG akan diajak tabur bunga di makam Bung Tomo. Dan juga ada pagelaran wayang kulit dalang cilik dari Sanggar Baladewa Surabaya yang bertema kepahlawanan, serta kegiatan-kegiatan lain.
Sementara itu M. Regil Ervinosa, salah satu siswa peserta teatrikal mengatakan, durasi aksi teatrikal ini berlangsung sekitar 15 menit. Proses latihan hampir satu minggu.
"Jadi, hampir tiap hari latihan untuk mematangkan konsep. Alhamdulillah kegiatan sukses," ungkap siswa kelas XII ini.
Selain itu, kesan yang didapat Regil ketika mengikuti drama kolosal ini adalah sebuah kebanggaan. "Bangga, seru, bisa menyajikan peristiwa bersejarah. Ini sekaligus mengenang sejarah bangsa dan menumbuhkan semangat nasionalisme di kalangan pelajar," terangnya.
Siswa lain, Yuriska Adella, berharap generasi muda tidak menyia-nyiakan perjuangan para pahlawan dan tidak melupakan sejarah.
"Lewat teatrikal ini, sedikit banyak menjadi tahu susahnya berjuang melawan penjajah. Kita harus mampu menghargainya," ujarnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016